Denpasar, Baliglobalnews
BPR Kanti menyelenggarakan seminar nasional dan Gathering BPR Arisanku 2025, di Gedung Pusat Pendidikan dan Pelatihan BPR Kanti Denpasar, Bali, pada Jumat (4/7/2025).
Menurut Direktur Utama BPR Kanti Made Arya Amitaba, kegiatan tersebut guna menjawab tantangan kredit dan mendorong pemulihan ekonomi serta mengatur strategi BPR menghadapi lesunya kredit dan antisipasi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN). “Kegiatan ini, bertujuan mempererat sinergi antar Bank Perekonomian Rakyat (BPR) serta mendorong kontribusi nyata bagi pemulihan ekonomi Indonesia,” katanya.
Dia menyampaikan bahwa acara ini tidak sekadar berbagi pengetahuan, tetapi juga menyampaikan pesan moral bahwa BPR mampu menghadirkan inovasi layanan, setara dengan bank umum. “BPR bisa kok, SDM BPR tidak kalah dengan SDM bank umum. Ini penting untuk mengikis rasa minder SDM BPR yang selama ini sulit mendapatkan talenta berkualitas,” ungkapnya.
Dia menyebutkan program Tabungan Arisanku yang kini memasuki usia 18 tahun dan saat ini baru diikuti 111 BPR di 16 provinsi merupakan bukti nyata kolaborasi BPR se-Indonesia dalam membangun kepercayaan masyarakat.
Seminar ini juga membahas isu-isu strategis, khususnya lesunya penyaluran kredit di BPR pasca-pandemi Covid-19. “Krisis pandemi jauh lebih berat bagi BPR dibanding krisis moneter 1997-1998. Kini, kita dihadapkan pada tantangan besar dalam penerapan CKPN yang begitu ketat, padahal nasabah BPR pada dasarnya adalah non-bankable yang justru dilindungi negara lewat BPR dengan lahirnya Pakto 88 (Paket Kebijakan Oktober Tahun 1988 atau dikenal Gebrakan Soemarlin yang saat itu sebagai Menteri keuangan RI),” ujarnya.
Melalui seminar ini, dia mengharapkan BPR dapat menemukan strategi konkret dalam menghadapi tantangan tersebut, terutama dalam hal penyaluran kredit, mitigasi risiko, hingga kesiapan menghadapi penerapan regulasi baru. (bgn008)25070407