Denpasar, Baliglobalnews
Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara meninjau progres pembangunan sejumlah fasilitas publik dan pura di Kota Denpasar pada Jumat (7/11/2025). Adapun yang dikunjungi meliputi pembangunan rumah singgah di Jalan Gatot Subroto VI, Pura Tambang Badung di Jalan Gunung Merapi Pemecutan, serta Pura Samuan Dalem Sakenan.
Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara menjelaskan bahwa kegiatan monitoring ini dilakukan secara bergiliran untuk memastikan seluruh program pembangunan pemerintah dapat dipantau secara merata. “Kami tidak bisa turun ke lapangan hanya sekali untuk mengecek program Pemerintah, maka dari itu kami bagi. Sebelumnya memantau sekolah, sekarang giliran meninjau fasilitas masyarakat. Seperti Pura Tambang Badung, sebagian besar pengemponnya warga Denpasar, jadi kami pastikan pengerjaannya berjalan baik,” ujarnya.
Monitoring diawali di pembangunan rumah singgah yang difungsikan sebagai tempat perlindungan sementara bagi masyarakat korban kekerasan. Jaya Negara menegaskan pentingnya kehadiran fasilitas ini sebagai bentuk kepedulian pemerintah terhadap kelompok rentan. “Rumah singgah ini disiapkan bagi masyarakat yang mengalami kekerasan. Seperti ada KDRT dalam rumah tangga atau kekerasan pada orangtua, bisa ditampung di rumah singgah. Jika korbannya anak-anak, mereka akan ditampung, dididik, dan mendapat konseling sampai kondisi keluarga membaik. Jika sudah damai, kasus akan ditindaklanjuti melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Denpasar,” terangnya.
Jaya Negara menekankan bahwa pembangunan infrastruktur publik harus menyentuh seluruh aspek kehidupan masyarakat. “Kami ingin semuanya lengkap, ada sekolah, jalan, pura, hingga rumah singgah untuk pemberdayaan masyarakat. Ini upaya agar seluruh kebutuhan masyarakat Denpasar bisa terlayani,” katanya.
Wali Kota juga menyoroti penyesuaian desain fasilitas Rumah Singgah agar lebih efektif dan ramah pengguna. “Tadinya satu kamar hanya satu pintu, sekarang kami buat dua agar bisa dibedakan antara kamar laki-laki dan perempuan. Detail seperti ini penting agar fungsinya maksimal,” ujarnya.
Dari hasil peninjauan, progres pembangunan rumah singgah telah mencapai 52 persen dan Pura Tambang Badung 82 persen. Walikota mengapresiasi dukungan masyarakat, khususnya para pengempon pura, yang ikut mengawasi jalannya proyek. “Kami ucapkan terima kasih kepada pengempon pura dan masyarakat yang turut membantu mengawasi. Kalau ada perbedaan kecil dalam pengerjaan seperti genteng, asalkan modelnya seragam, tidak masalah. Yang penting kualitasnya baik,” ungkapnya.
Jaya Negara menegaskan seluruh proyek pembangunan yang ditinjau ditargetkan rampung sesuai kontrak. “Kami ingin memastikan seluruh proyek bisa selesai tepat waktu dan segera memberi manfaat bagi masyarakat. Dengan kerja sama semua pihak, target ini bisa kita capai,” pungkasnya.
Jaya Negara mengaku sangat terbantu dengan adanya masukan masyarakat melalui media sosial yang kerap memviralkan kondisi proyek di lapangan. “Artinya mereka ikut berpartisipasi karena merasa memiliki. Ini sebuah anugerah, karena lebih baik mereka menyampaikan masukan ketimbang diam jika melihat ada masalah. Jadi pengawasan terhadap proyek di Kota Denpasar tidak hanya dari tim pengawas pemerintah, tetapi masyarakat juga turut memberikan kontribusi besar dalam mengawasi jalannya program pembangunan,” tandasnya. (*/bgn003) 25110705