Denpasar, Baliglobalnews
Rektor ITB Stikom Bali Dadang Hermawan menerima audiensi Pengurus Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Denpasar yakni Ketua Zidni Ferdinand Yusuf, PTKP Haris Afrizal dan PA Indrawansyah.
Zidni Ferdinand Yusuf mengatakan tujuan audiensi selain untuk bersilaturahmi, juga berkolaborasi untuk saling bersinergi dan menguatkan satu sama lain.
“Sebagai kader HMI yang berlandaskan insan akademis, kami datang berkunjung ke kampus-kampus untuk melakukan silaturahmi dan mempererat hubungan antara kader HMI dengan kampus di sekitarnya,” ungkap Zidni pada Jumat (26/7/2024).
Menurut Zidni, audiensi ini juga menyoroti adanya stagnansi tingkat angka partisipasi kasar (APK) pendidikan tinggi di kalangan masyarakat Indonesia yang masih rendah, disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah faktor ekonomi serta lemahnya dorongan keluarga.
Sesuai data BPS 2023, kata Zidni, APK PT Indonesia hanya 31,45. Sedangkan APK PT di Bali 36,46 walaupun lebih tinggi dari APK PT Indonesia, namun angja itu tidak cukup untuk menggambarkan kemajuan masyarakat.
“Ya, jadi kami melihat adanya stagnansi angka partisipasi kasar pendidikan tinggi, banyak lulus SMA sederajat memilih untuk tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, yakni perkuliahan. Hal tersebut tentu akibat oleh faktor ekonomi, disisi lain lemahnya dorongan keluarga membuat siswa tidak termotivasi untuk berkuliah,” katanya.
Rektor ITB Stikom Bali Dadang Hermawan merespons hal tersebut dengan beberapa program beasiswa yang ditawarkan untuk mengatasi kesenjangan ekonomi tersebut, baik itu dari hasil kerja sama ITB Stikom Bali dengan pemerintah (Beasiswa KIP Kuliah) ataupun beasiswa mandiri yang diadakan oleh ITB Stikom Bali.
“Tentu, kami juga tidak akan menutup mata dan membiarkan hal tersebut terjadi di kalangan masyarakat Indonesia, terutama Bali. Kami, kampus ITB Stikom Bali sangat terbuka. Kami juga memiliki beasiswa, tinggal pilih, ada yang dari pemerintah (Beasiswa KIP Kuliah), ada juga dari ITB Stikom Bali (mandiri), dan program kuliah sambil kerja di Jepang,” katanya didampingi Direktur Kerja Sama, Pemasaran, dan Humas Ni Made Astiti, Koordinator Bagian Kemahasiswaan I Gusti Ngurah Wikranta Arsa, Pembina UKM MCOS Edward dan Perwakilan PT MBC Kusnandar.
Dadang Herman berharap dengan adanya audiensi ini semua pihak dapat bekerja sama turun ke kalangan masyarakat untuk melakukan pengkajian lebih lanjut terkait stagnannya APK tersebut.
Dia juga membeberkan beberapa program ITB Stikom Bali yang sudah diupayakan untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat Bali, salah satunya dengan program kuliah sambil bekerja di Jepang.
“Kami melihat bahwa begitu banyak peminat beasiswa kuliah, namun di sisi lain beasiswa juga terbatas. Karenanya ITB Stikom Bali hadir menawarkan program kuliah sambil bekerja di Jepang, dengan skema beasiswa berbasis dana talangan, dimana penerima beasiswa berkomitmen untuk bekerja di Jepang. Nah nanti untuk pembayaran kembali bisa dengan upah yang diterima oleh penerima beasiswa tersebut,” katanya. (bgn008)24073006