Rapat dengan OPD, Komisi II DPRD Tabanan Apresiasi Pembangunan Jalan Sekaligus Dorong Perbaikan Tata Ruang

Tabanan, Baliglobalnews 

Komisi II DPRD Tabanan menggelar rapat kerja dengan sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) untuk membahas berbagai persoalan pada Senin (1/9/2025). Forum ini menjadi wadah evaluasi kinerja pembangunan, mulai dari infrastruktur jalan dan irigasi hingga revitalisasi sarana pendidikan.

Rapat yang dipimpin oleh Ketua Komisi II DPRD Tabanan I Wayan Lara ini menyoroti pentingnya menjaga keberlanjutan Warisan Budaya Dunia (WBD) Subak Jatiluwih, sebuah isu yang sedang menjadi perhatian publik

Dari paparan Kepala Dinas PUPRPKP, I Made Dedy Darmasaputra menyebutkan realisasi pembangunan jalan tahun ini sudah mencapai 95,8 persen. Namun, tingginya curah hujan menyebabkan beberapa proyek dibatalkan, di antaranya di wilayah Tanggung Titi, Tegal Mengkeb, dan Tegal Linggah.

Sementara realisasi untuk irigasi baru mencapai 54 persen karena kerusakan saluran dan berkurangnya sumber air membuat distribusi air berkurang. Sementara untuk air minum, sekitar 54 persen masih dikelola PDAM, sisanya oleh masyarakat.

Sejumlah bangunan gedung perangkat daerah juga dilaporkan mengalami kerusakan berat, seperti gedung BPMD, Dinsos, dan Diskominfo. Pada aspek tata ruang, baru dua Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) selesai disusun, yaitu Tabanan dan Selemadeg Barat. RDTR Tanah Lot masih berproses, sementara Marga dan Baturiti dalam tahap permohonan ke Kementerian PU. “Khusus Jatiluwih yang masuk kawasan Catur Angga akan menjadi prioritas RDTR untuk melindungi lahan sawah yang termasuk WBD. Di Kerambitan, daerah pesisir juga masuk target berikutnya,” ujarnya.

Terkait kawasan WBD Jatiluwih yang mencakup 20 subak di Catur Angga, Dinas Kebudayaan akan memperkuat aturan awig-awig untuk mencegah alih fungsi lahan.

Pada Sektor Pendidikan, Kepala Dinas Pendidikan Tabanan, I Gusti Putu Ngurah Darma Utama memaparkan bahwa program peningkatan sarana prasarana tahun ini menghadapi kendala karena Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik dibatalkan dan diganti dengan skema revitalisasi sekolah melalui swakelola. Hingga Agustus 2025, dana revitalisasi sudah cair 70 persen.

Tahap pertama mencakup tujuh SMP dengan anggaran Rp7,9 miliar. Tahap kedua, delapan SMP dan SKB mendapat bantuan Rp558 juta. Untuk TK Negeri, dua sekolah di Tabanan dan Selemadeg Barat menerima total Rp 1,175 miliar, sebagian dari APBD.

Data menunjukkan, dari 276 SD negeri, tercatat 86 dalam kondisi baik, 54 rusak ringan, dan 123 rusak sedang. Beberapa SD dan SMP masih menjalankan sistem belajar double shift karena keterbatasan ruang kelas. “Kementerian akan mendukung proses digitalisasi pembelajaran dengan smart board. Namun, kendala yang muncul adalah gedung sekolah yang belum memadai,” kata perwakilan Dinas Pendidikan.

Ketua Komisi II DPRD Tabanan, I Wayan Lara, mengapresiasi capaian pembangunan jalan yang sudah menembus 95,8 persen. Namun, dia menegaskan masih ada sejumlah hal penting yang perlu segera ditangani. “Pencapaian ini sudah baik, tetapi ada beberapa persoalan yang harus diselesaikan, seperti tata ruang,” ujarnya seraya berharap setiap permasalahan di lapangan segera dicarikan solusi. (*/bgn020)25090210

Komisi II DPRD TabananRapat dengan OPD
Comments (0)
Add Comment