Denpasar, Baliglobalnews
Hujan lebat yang melanda Kota Denpasar pada Kamis (28/2) malam diantisipasi Pasukan Biru Prokasi DPUPR dengan membersihkan saluran air di beberapa titik. Di antaranya kawasan Peguyangan, Jalan Akasia, Desa Sanur Kauh, Jalan Mahendradata, Desa Pemogan, By-pass Suwung dan kawasan Bantaran Tukad Badung.
“Semua titik kita pantau. Jika terdapat potensi sumbatan sampah kita atensi langsung. Ini untuk mengantisipasi genangan, apalagi kemarin malamnya hujan,” ujar Kepala Dinas PUPR Kota Denpasar, AA Ngurah Bagus Airawata, ketika dimintai konfirmasi pada Sabtu (19/2).
Dia menyatakan sebagai upaya pencegahan Pemkot Denpasar melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) terus menggencarkan pembersihan sungai, jaring sampah dan saluran air. Hal ini lantaran memasuki akhir tahun yang identik dengan musim penghujan. Pasalnya, hal ini dilaksanakan sebagai upaya antisipasi dalam mencegah meluapnya air sungai atau saluran air akibat adanya sedimentasi, sampah atau benda lainya di sungai.
“Pembersihan ini lebih kepada upaya untuk mengembalikan fungsi sungai yang sebenarnya. Hal ini dilaksanakan secara rutin, sehingga saat debit air meningkat tidak meluap atau sampai menimbulkan genangan di titik tertentu,” ujarnya.
Dari hasil kegiatan yang dilaksanakan rutin setiap hari, kata dia, ditemukan permasalahan klasik, yakni masih ditemukan sampah memenuhi sungai dan salter penjaring sampah. Kondisi inilah yang biasanya menimbulkan banjir atau luapan air saat musim penghujan akibat tersumbatnya saluran air.
“Hingga saat ini sampah masih menjadi kendala, sehingga diperlukan kesadaran bersama untuk tidak membuang sampah sembarangan, terlebih ke sungai yang menjadi saluran air,” katanya.
Airawata mengatakan bahwa secara umum kondisi sungai dan saluran air di Kota Denpasar sudah baik. Namun demikian, tingginya intensitas hujan dan bertambahnya volume air dengan cepat membuat terjadi genangan di beberapa titik, namun paska hujan reda akan segera kembali normal.
“Kita ketahui Denpasar merupakan daerah hilir, selain sedimentasi, pasang surut air laut juga mempengaruhi aliran air menuju muara,” katanya.
Agung Airawata mengimbau kepada masyarakat agar senantiasa menjaga kebersihan sungai dan saluran air lainya. Hal ini mengingat sudah memasuki musim hujan. Selain itu pula, Bali khususnya Kota Denpasar yang bertumpu pada sektor pariwisata juga wajib menjaga kebersihan lingkungan.
“Selain menyebabkan air meluap akibat berkurangnya daya tampung sungai, sampah juga akan bergerak menuju muara, ini akan mengotori pantai, jadi masyarakat dimohon untuk tidak membuang sampah sembarangan, terlebih di sungai atau saluran air,” katanya.(bgn003)22021908