Produksi Kain Tenun Artha Dharma Makin Eksis, BI Bali Minta Pertahankan Kualitas

Buleleng, Baliglobalnews

Berkat pendampingan dan bantuan empat alat tenun bukan mesin, kepada pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Artha Dharma, di Desa Sinabun, Kabupaten Buleleng, yang dilakukan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali.

Terlihat, produksi dan pemasaran kain tenun dari desa setempat terus eksis hingga ke luar Bali seperti, permintaan hingga Ibu Kota Jakarta. Namun, kesuksesan ini diharapkan Deputi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Rizki Ernadi Wimanda, Jumat (8/10/2021), agar tetap menjaga kualitas produk yang dihasilkan ditingkatkan atau dipertahankan.

“Yang terpenting lagi, kualitas dan kuantitas produk harus konsisten. Agar hasilnya banyak diminati konsumen. Misalnya, ada permintaan pasar yang banyak dapat dipenuhi dengan cepat. Namun, tidak mengurangi kualitas,” ucap Rizki.

Dalam mewujudkan produk yang berkualitas ini, lanjut Rizki, Bank Indonesia Provinsi Bali juga melakukan pelatihan, diantaranya bagaimana cara mengolah limbah dan bagaimanan memasarkan produknya lewat e-comers atau on boarding.

“Harapannya tidak memasarkan secara ofline, tetap juga merambak dunia maya untuk pemasarannya,” ucap Rizki.

Selain itu, dukungan BI kepada UMKM Artha Dharma yang telah dilakukan dengan mengikutsertakan dalam pameran kreatif Indonesia, guna memperkenalkan produk ini. Seperti pameran Bali Jagathita, sehingga produk kain tenun dari Desa Sinabung, Kabupaten Buleleng ini lebih dikenal ke luar negeri, yang nantinya berpengaruh pada peningkatan penjualan produk.

Untuk pendampingan UMKM tenun yang telah dilakukan BI Bali, tercatat jumlahnya sudah mencapai 36 UMKM binaan dan mitra, yang tersebar diseluruh wilayah Bali.

“Kami berharap, para UMKM binaan BI Bali ini terus menonjolkan ciri khasnya yang berbeda dari produk UMKM lainnya,” ucapnya.

Kemudian desain produknya harus beda dan unik, sehingga bisa menjadi nilai jual. Sehingga harapan kami UMKM binaan dan Mitra ini, naik kelas. Kalau bisa setelah UMKM digital, naik kelas menjadi UMKM ekspor dan terus berkembang.

Di lain pihak, I ketut Rajin selalu Owner UMKM Artha Dharma menuturkan, awal berdirinya UMKM miliknya ini, karena prihatin dengan budaya menenun yang kian pudar. Sehingga, dirinya mendirikan pusat pelatihan dan pengembangan menenun, agar ada generasi berikutnya dan budaya menenun ini tetap lestari.

“Peminat kain tenun ini lebih banyak permintaan dari Kabupaten Buleleng dan pasar luar Bali, yang dibantu Diaspora dan butik dari Jakarta, maupun kedutaan luar negeri,” ucap Rajin.

Ditambahkan Rajin, melihat dunia fashion yang terus berkembang pesat. Pihaknya terus menciptakan desain terkini. Sehingga, hingga saat ini masih diminati konsumen luar Bali.(bgn008)21100810

arthadharmaBIBalikaintenunkualitas
Comments (0)
Add Comment