Pemkot Denpasar Gelar Parade Baleganjur pada 18-19 Oktober Mendatang

Denpasar, Baliglobalnews

Pemkot Denpasar melalui Dinas Kebudayaan bersiap kembali menggelar Parade Baleganjur se-Kota Denpasar di Tahun 2025. Kegiatan yang merupakan rangkaian peringatan Hari Sumpah Pemuda di Kota Denpasar ini akan dilaksanakan di panggung terbuka Lapangan Puputan Badung Gusti Ngurah Made Agung selama 2 Hari pada 18 hingga 19 Oktober 2025 mendatang. Parade ini diharapkan dapat mengembangkan kreativitas dan aktivitas seni kreatif inovatif di kalangan generasi muda Denpasar.

Kadis Kebudayaan Raka Purwantara mengatakan Parade Baleganjur se-Kota Denpasar ini dilaksanakan serangkaian peringatan Hari Sumpah Pemuda di Kota Denpasar Tahun 2025. “Kegiatan Parade ini diharapkan dapat mengembangkan kreativitas dan aktivitas seni kreatif inovatif di kalangan generasi muda, sebagai penerus atau pewaris seni budaya yang tumbuh dan berkembang di zaman globalisasi ini,” ujarnya didampingi Kabid Kesenian I Wayan Narta ketika dijumpai pada Rabu (15/10/2025).

Dia menyampaikan di samping sebagai ajang pembinaan dan pelestarian kesenian tradisional dalam rangka mewujudkan Kota Kreatif menuju Denpasar maju, kegiatan ini juga  menjadi sarana evaluasi dari semua pembinaan sekaa baleganjur yang ada di Kota Denpasar. “Nantinya peserta menampilkan Seni Baleganjur dengan Tema Kepahlawanan/Heroik (Ajeg Yowana Sebagai Tulang Punggung Pemajuan Budaya) dengan Durasi waktu 8 – 10 menit, adapun pesertanya adalah seka baleganjur sebunan tingkat desa dinas/adat dan atau/banjar se-Kota Denpasar dengan ketentuan umur peserta antara 14-30 tahun pada saat parade berlangsung,” katanya.

Secara teknis, Wayan Narta mengatakan jumlah peserta parade tahun 2025 ini 12 seka. Beberapa unsur menjadi dasar pengamatan meliputi pada kegiatan tahun ini meliputi teknik (gegedig dan tetekep), ide dan gagasan, struktur meliputi komposisi (pangawit, pangawak, pangecet), kreativitas (pengembangan musikalitas dan originalitas garapan) serta penampilan (ekspresi, gerak dan tabuh). “Garapan baleganjur tetap mempertahankan struktur tabuh baleganjur tradisi yang dikembangkan (dikreasikan) dan atraksi yang disesuaikan dengan tema dan judul garapan. Sentuhan inovasi menjadi tolak ukur kreativitas, pola struktur lagu dikemas dalam satu kesatuan yang utuh tidak terpisahkan,” katanya.

Nantinya, kata dia, seluruh peserta akan diberikan piagam dan jasa Rp15 juta dipotong pajak dan empat peserta terbaik akan diberikan uang tambahan Rp10 juta dipotong pajak. (*/bgn003)25101514

paradebaleganjurpemkotdenpasar
Comments (0)
Add Comment