Denpasar, Baliglobalnews
Seiring peningkatan jumlah wisatawan dan bangkitnya pariwisata Pulau Dewata pascapandemi Covid-19, Bank Indonesia Provinsi Bali berharap kegiatan usaha penukaran valuta asing bukan bank (KUPVA BB) dapat melakukan digitalisasi.
“Kami berharap KUPVA BB semakin meningkatkan layanannya menjadi lebih mudah, aman, dan lancar antara lain melalui penguatan kompetensi SDM dan digitalisasi,” kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho, di Denpasar, pada Sabtu (11/2/2023).
Dengan digitalisasi, kata Trisno, diharapkan pengembangan website www.authorizedmoneychanger.co.id yang memberikan kemudahan mengetahui lokasi KUPVA BB dan preorder penukaran, dapat dikembangkan dalam transaksi pembayaran penukaran ke rupiah dengan memanfaatkan instrument digital seperti QRIS.
Trisno Nugroho menekankan agar KUPVA BB jangan takut dengan digitalisasi, karena itu kunci untuk bertahan di masa kini. Pada kesempatan tersebut seluruh peserta mendapatkan kesempatan untuk melakukan experience QRIS dengan melakukan scan QRIS yang disediakan.
Dia menyebutkan sektor pariwisata Bali mulai bangkit dan tercatat peningkatan jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Bali sebanyak 2,16 juta orang atau rata-rata 179.646 orang per bulan.
Hal ini, telah memberikan dampak pada meningkatnya transaksi KUPVA BB berizin dari Rp2,8 triliun di 2021 menjadi Rp10,4 triliun di 2022 atau meningkat sebesar 601,9 persen (yoy).
Namun demikian, peningkatan jumlah transaksi di tahun 2022 masih belum mencapai jumlah transaksi yang terjadi di masa sebelum pandemi yang tercatat sebesar Rp 38,5 triliun pada tahun 2019. (bgn008)23021116