Odalan di Pura Semeru, Wagub Cok Ace Imbau Masyarakat Bali yang Tangkil Patuhi Prokes

Denpasar, Baliglobalnews

Paruman PHDI Lumajang dan Muspika Kecamatan Senduro pada Selasa (8/6) memutuskan pelaksanaan puncak upacara piodalan di Pura Mandara Giri Semeru Agung pada Purnama Kasa mendatang tetap digelar dengan protokol kesehatan (prokes)  Covid-19 yang ketat.  Demikian disampaikan Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati dalam siaran pers di Denpasar, Senin (14/6) sore.Adapun ketentuan yang diputuskan dalam rapat yang dihadiri Ketua PHDI Lumajang dan Muspika Senduro, sebagaimana dijelaskan oleh Wagub yang akrab disapa Cok Ace, antara lain pamedek wajib mengantongi hasil negatif rapid test antigen yang berlaku 2 x 24 jam.

“Bagi pamedek dari Bali yang ingin nangkil ke Semeru, diminta membawa hasil swab antigen negatif, bisa dari puskesmas masing-masing,” katanya.Selain itu, kata Cok Ace, PHDI Lumajang juga akan mengatur jalannya persembahyangan agar sesuai dengan protokol pencegahan penyebaran Covid-19. “Pamedek yang baru datang akan diarahkan ke Lapangan Senduro (Kecamatan-red) untuk menjalani pemeriksaan kesehatan serta administrasi yang diperlukan,” katanya.Dia memastikan PHDI Lumajang akan terus mengatur dan memantau jalannya persembahyangan agar para pamedek bisa menjaga jarak dan menghindari kerumunan selama nangkil ke pura.

Begitu juga kelengkapan prokes seperti tempat cuci tangan dipastikan tersedia mencukupi. Tokoh Puri Ubud itu juga mengimbau masyarakat Bali yang akan bersembahyang untuk terus mengimplementasikan protokol kesehatan 3M dengan disiplin. “Saya minta pemedek dari Bali selama di sana untuk terus memakai masker, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, menjaga jarak serta tidak membuat kerumunan sebagaimana diatur oleh panitia,” katanya.Menurut dia, hal itu penting untuk dilaksanakan, mengingat Lumajang khususnya wilayah Senduro selama ini sebagai wilayah dengan penyebaran Covid-19 yang cukup rendah. Dia tidak ingin pelaksanaan piodalan tanpa protokol kesehatan yang ketat bisa membahayakan kesehatan warga setempat.

“Jadi mari kita jaga bersama kesehatan kita beserta warga setempat, agar pelaksanaan piodalan ini berjalan lancar serta penyebaran Covid-19 tetap terkendali,” tandasnya seraya mengatakan masyarakat Bali bisa ngayat (sembahyang) dari rumah masing-masing,” katanya.Puncak karya di Pura Mandara Giri Semeru akan dilaksanakan pada 24 Juni 2021 dan nyineb pada  5 Juli 2021. (bgn003)21061504

masyarakatbaliyangodalandipurasemerutangkilpatuhiprokeswagubcokaceimbau
Comments (0)
Add Comment