Lima Anak SD Badung Ramaikan Lomba Mewarnai PKB XLVII Tahun 2025

Badung, Baliglobalnews

Lima anak SD (sekolah dasar) dari Pecatu dipercaya menjadi duta Kabupaten Badung untuk mengikuti lomba mewarnai serangkaian Pesta Kesenian Bali (PKB) XLVII tahun 2025. Mereka bersaing dengan 140 anak-anak SD lainnya dari Kota Denpasar, Kabupaten Gianyar dan Tabanan. Lomba yang dilaksanakan di Gedung Museum Mandara Giri Bhuwana, Pusat Kebudayaan Bali di Denpasar itu dimulai pada pukul 10.00 – 13.00, pada Minggu (22/6/2025).

Koordinator Lomba Mewarnai Anak SD Kabupaten Badung Nyoman Sungada mengatakan setelah dirinya ditunjuk sebagai koordinator, pihaknya mengundang semua anak SD di Pecatu, ada enam SD, karena persyaratan lomba anak kelas 5-6. Khususnya yang mempunyai hobi menggambar, dengan peserta sampai 50-an orang. “Kita seleksi dan kita dapatkan lima yang terbaik. Setelah itu kita buatkan mereka skedul untuk latihan sekitar 11-12 kali pertemuan. Kita cari hari-hari libur mereka atau pas pembinanya misalnya sibuk, ya kita undur,” kata warga Banjar Tengah, Desa Pecatu, itu ketika ditemui di area lomba.

Ketika ditanya kenapa hanya anak SD dari Pecatu yang diseleksi, dia menyatakan kalau dirinya merasa lebih gampang mengkoordinir, karena kalau diambil dari daerah Badung lainnya jaraknya jauh. “Barangkali dari transportasi tidak masuk, karena kita dapat anggaran Rp37 juta potong pajak untuk biaya seleksi hingga ikut lomba di PKB. Pembina setiap datang kan sudah ada list dari dinas, mereka setiap datang dibayar Rp500 ribu, dapat snack, nasi kotak, jadi ngepres sekali Pak. Belum lagi beli crayon sama meja lipat. Ini pertama kali kita ditunjuk sebagai duta Badung untuk lomba mewarnai. Awalnya pada rapat kita rencana lomba adalah lomba menggambar wayang klasik. Nah, itu kan harus mengkhusus senimannya. Tahu-tahu setelah keluar kriteria, lomba mewarnai tingkat SD,” katanya.

Dalam lomba kali ini, dalam sketsa ada ruang-ruang yang kosong, sehingga ada peserta yang menanyakan apakah boleh menambahkan gambar sesuai kehendak peserta, Sungada menyatakan pada saat latihan anak-anak sudah diajarkan mereka membuat sket di ruang kosong, apa yang cocok, dia bikin sendiri. “Saat latihan itu kita arahkan bagaimana mewarnai tepat, tidak melewati garis, kerapian terutama dan ketegasan warna, komposisi warna. Juga teknik mewarnai, gradasinya kita ajarkan bagaimana membuat gradasinya biar kelihatan misalnya pewarnaan halus, sehingga ruang-ruang kosong itu semuanya terwarnai,” katanya.

Ketika ditanya harapan pada lomba kali ini, dia menyatakan berharap pasti terbaik. “Ya minimallah juara tiga, syukur juara satu bisa tembus,” tandasnya.

Sayangnya, anak-anak SD dari Badung yang sudah sangat serius mengikuti dalam lomba mewarnai pada PKB Bali memperebutkan juara 1, 2, dan 3 serta juara harapan 1, 2, dan 3 ini belum membuahkan hasil seperti yang diharapkan. (adv/bgn003)25062201

#kombamewarnai#PKBXLVII#SD
Comments (0)
Add Comment
Explore intelligent content generators here.