Denpasar, Baliglobalnews
Pemerintah Kota Denpasar menggelar karya pecaruan panca kelud, yamaraja wraspati kalpa agung pascabencana banjir yang melanda wilayah Denpasar sebulan lalu. Upacara yang bertujuan untuk mengembalikan keharmonisan alam dan dipuput sulinggih tri sadaka ini dipusatkan di Kawasan Pasar Badung pada Kamis (30/10/2025). Usai pelaksanaan karya, rangkaian dilanjutkan dengan ngaturang pakelem di Kawasan Muara Tukad Badung.
Hadir Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara, Dandim 1611 Kolonel Inf. Putu Tangkas Wiratawan, Forkopimda Kota Denpasar, PHDI Kota Denpasar, Sabha Upadesa, pimpinan OPD serta undangan lainnya. Diiringi gambelan dan kidung, rangkaian upacara berlangsung khidmat, tampak Tari Rejang Dewa dan Topeng Wali turut dipentaskan. Seluruh rangkaian diakhiri dengan persembahyangan bersama dan ngerebeg caru.
Kabag Kesra Ida Bagus Alit Surya Antara mengatakan upacara besar tersebut bertujuan untuk mengembalikan keharmonisan alam pascabanjir yang menelan korban pada 10 September 2025. “Setelah mepinunasan (meminta petunjuk kepada orang pintar) bahwa yang harus digelar itu panca kelud, yama raja, pati kalpa, mulang pekelem sebagai wujud permohonan maaf atas peristiwa yang terjadi dan mengembalikan keharmonisan alam,” katanya.
Walikota Jaya Negara mengatakan karya tersebut dilaksanakan sebagai bentuk harmonisasi wilayah Kota Denpasar pasca bencana banjir. Hal ini untuk mengembalikan keharmonisan Kota Denpasar. Pelaksanaan upacara ini juga merupakan bentuk permohonan maaf, sehingga diharapkan tidak terjadi bencana di wilayah Kota Denpasar. Meski demikian, selain upaya niskala, upaya sekala juga terus digenjot. Seperti halnya normalisasi sungai, penanaman sempadan sungai, early warning system, serta penataan bantaran sungai. “Semoga melalui berbagai upaya yang terus dioptimalkan dapat mendukung optimalisasi penanganan kebencanaan, semoga Kota Denpasar senantiasa terbebas dari bencana,” ujarnya. (*/bgn003) 25103014