Mangupura, Baliglobalnews
Ketua DPRD Badung, Dr. Drs. I Putu Parwata Maelea Kusuma, M.M., didampingi Sekwan, I Gusti Agung Made Wardika, meminta tim verifikasi yang dibentuk Pemkab Badung untuk bekerja lebih cepat. Hal itu disampaikannya langsung kepada Kadis Pariwisata Badung, Made Badra, didampingi Kabid Objek, Ngakan Tri.
Menyongsong adaptasi kebiasaan baru, menurut Parwata, verifikasi harus sudah dilakukan untuk semua fasilitas pariwisata. Misalnya hotel, restoran, objek wisata atau destinasi, hiburan, spa dan sebagainya.
Dengan terverifikasi, tegas Sekretaris DPC PDI Perjuangan Badung tersebut, objek maupun fasilitas pariwisata tersebut bisa segera beroperasi ketika sudah diizinkan. ”Verifikasi menjadi sesuatu yang sangat vital, untuk bisa beroperasinya fasilitas pariwisata di saat pandemic covid saat ini,” katanya.
Dengan beroperasi, kata dia, akan ada peluang memperoleh pendapatan asli daerah (PAD). Saat ini, Badung mengandalkan sektor pariwisata. ”Tanpa ini, Badung tak bisa apa-apa,” ujarnya sembari menambahkan, beban tetap Badung per bulan sekitar Rp 150 miliar.
Politisi asal Kuta Utara tersebut meminta Dinas Pariwisata untuk mempercepat proses verifikasi. Kalau tak ada permohonan yang masuk lewat online, dia minta agar dilakukan secara manual. ”Tim ini harus turun ke lapangan untuk melakukan verifikasi,” kata Parwata didampingi oleh anggota DPRD Badung, IB Sunarta dan IB Argapatra.
Sementara Kepala Dinas Pariwisata Badung, Made Badra, memaparkan proses verifikasi yang dilakukan selama ini. Semua fasilitas pariwisata tersebut kecuali untuk hotel bintang 3 sampai 5, mengajukan permohoan verifikasi secara online. Setelah itu, pemohon memperoleh list untuk diisi secara mandiri. Ketika sudah mampu dipenuhi sekitar 70 persen, barulah tim verifikasi turun ke lapangan.
Saat ini, kata Badra, sudah ada 31 fasilitas pariwisata yang mendaftar. Itupun secara manual. Dari 31 pemohon, tim verifikasi sudah turun ke 27 pemohon. ”Dari 27 ini, dua dinyatakan belum lulus, karena sejumlah persyaratan belum bisa dipenuhi,” katanya.
Untuk itu, dia kembali akan melakukan sosialisasi kepada fasilitas pariwisata lewat zoom. Harapannya, semua fasilitas pariwisata bisa mendaftar.
Untuk mempercepat proses verifikasi, Badra berencana akan melibatkan asosiasi masing-masing. Dengan begitu, prosesnya bisa lebih cepat. ”Saat ini ada 5 hotel bintang 2, nonbintang 449 buah, villa 792, restoran 737, DTW 39, spa 60 dan karaoke 15 buah. Ini harus diverifikasi,” katanya.
Pada kesempatan itu, Badra mengharapkan dukungan Dewan terkait anggaran yang dibutuhkan. ”Utuk ini, kami memerlukan sekitar Rp 400 juta. Ini untuk operasional dan honor tim,” tegasnya.
Putu Parwata pun sepakat akan memperjuangkan anggaran yang dibutuhkan pada perubahan APBD 2020 mendatang. ”Namun sebelum itu, kami minta tim verifikasi ngayah dulu sehingga proses verifikasi bisa berjalan cepat dan Badung bisa memperoleh pendapatan secara bertahap,” tegasnya. (bgn/humas)20072328