Badung, Baliglobalnews
Kepala Kepolisian Resor Badung menghadiri peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW 27 Rajab 1446 Hijriyah dengan tema “Hikmah Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW Kita Tingkatkan Kualitas Ibadah dan Kinerja Guna Menjadi Polri Presisi Indonesia Maju” yang dilaksanakan di Aula Polres Badung Jl. Kebo Iwa No. 1, Mengwitani Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, pada Kamis (30/1/25) pukul 10.00 Wita.
“Terima kasih kepada Pak Ustad KH. Yusuf Anies, telah berkenan hadir di Polres Badung untuk memberikan tauziah kepada personil Polres Badung yang beragama Islam, terima kasih juga kepada rekan-rekan personil telah hadir dalam rangka memperingati Isra’ Mi’raj di Polres Badung. Melalui peristiwa Isra Mi’raj, Rasulullah SAW, kita dapat meningkatkan disiplin, kinerja dan penguatan akhlak dalam pelaksanaan tugas kepolisian guna meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap institusi Polri,” kata Kapolres AKBP M. Arif Batubara mengawali sambutannya yang dihadiri personil Polres Badung yang beragama islam serta pengurus dan anak-anak dari yayasan Baitul Izzah Dalung Kecamatan Kuta Utara Kabupaten Badung.
Rohaniawan muslim K.H. Yunus Anies menjelaskan bahwa tujuan dari peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW diperingati setiap tahun adalah menjadikan sosok Nabi Muhammad SAW sebagai suri tauladan bagi umat Islam dalam menjalani segala aktivitas kehidupan sehari-hari. Kaitannya dengan pelaksanaan tugas Polri Presisi dalam mengawal Indonesia Maju dianjurkan anggota Polri untuk meningkatkan ibadah dengan maksud dan tujuan mengharapkan ridha Allah SWT sehingga kita mendapatkan kemudahan-kemudahan dalam menjalankan tugas sebagai anggota Polri.
Haji Anies, sapaan akrabnya, juga menjelaskan peristiwa Isra’ Mi’raj dibagi ke dalam dua bagian, yakni Isra’ dan Mi’raj, dimana Isra’ berarti perjalanan Nabi Muhammad SAW yang dimulai dari Al Masjidil Haram di Mekah hingga ke Al Masjidil Aqsha di Yerusalem. Sedangkan Mi’raj berarti perjalanan Nabi Muhammad SAW naik dari Al Masjidil Aqsha Sidratul Muntaha atau langit tertinggi.
“Perisitiwa tersebut menjadi sejarah awal umat muslim untuk menunaikan ibadah sholat wajib sebanyak 5 kali dalam sehari dengan 17 rakaat yang dibagi menjadi sholat subuh 2 raka’at, sholat dhuhur 4 raka’at, sholat ashar 4 raka’at, sholat maghrib 3 raka’at, dan sholat isya 4 raka’at,” pungkasnya. (bgn003)25013004