Karangasem, Baliglobalnews
Kampanye dalam bentuk simakrama pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Karangasem no. urut 1, Gede Dana dan I Wayan Artha Dipa (Dana-Dipa), di Banjar Banyuning, Desa Bunutan, Kecamatan Abang, Minggu (25/10) dihadiri Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali, Wayan Koster.
Nyoman Oka selaku Bendesa Adat Gulinten mengatakan, wilayah Bunutan terdiri atas dua desa adat, yakni Desa Adat Sega dengan 9 banjar adat dan Desa Adat Gulinten. Selain sebagian besar bertani, aktivitas keseharian masyarakat di wilayah Bunutan juga ada yang menjadi nelayan dan perajin anyaman sangkar atau guungan ayam.
Menurut Nyoman Oka, permasalahan pokok saat pandemi ini adalah sinyal, karena siswa sekarang harus belajar mempergunakan HP. Masalah yang kedua adalah pariwisata. Akibat Covid-19, semua karyawan tidak bisa lagi bekerja. Demikian juga nasib nelayan, terkait dengan pariwisata.
Warga, kata dia, berharap kalau Dana-Dipa terpilih agar dapat memperhatikan nasib masyarakat. Dia meminta kepada warga nantinya agar bisa menegaskan kepads keluarga masing-masing, agar mencoblos Gede Dana dan Wayan Artha Dipa pada Pilkada mendatang.
Di hadapan para pendukungnya, Gede Dana menyampaikan visi misi Nangun Sat Kerthi Loka Bali, sekaligus menyebutkan bahwa program yang dijalankan nanti mensinergikan antara pariwisata dan keberadaan para nelayan.
Gede Dana mengatakan Kehidupupan petani dan nelayan akan menjadi prioritas di daerah Bunutan. Begitu juga untuk PKK Banjar Adat, akan mendapat kecuran dana Rp 17 juta, termasuk uang oprasionanal juga akan dinaikkan menjadi Rp 20 juta,
Sementara itu, Ketua DPD PDI Perjuangan Bali, Wayan Koster, dalam sambutannya menyampaikan terima kasih sudah menghadiri kampanye pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Karangasem Gede Dana dan Wayan Artha Dipa.
Wayan Koster mengatakan dirinya melihat wilayah di sekitar Bunutan yang penduduknya kebanyakan petani dan nelayan. “Ini nantinya perlu diperhatikan,” katanya.
Koster mengatakan pada ranggal 29 juga akan berkunjung ke Amed, karena akan menata Amed menjadi pelabuhan yang cukup besar. “Karenanya, Amed akan menjadi perhatian serius, termasuk masalah pariwisata dan keberadaan para nelayan di daerah itu,” katanya.
Gubernur Bali itu mengingatkan nantinya kalau sudah Gede Dana terpilih menjadi Bupati Karangasem, tentu akan betul-betul bekeja untuk masyarakatnya. “Visi Nangun Sat Kertih Loka Bali, harus dijalankan dengan komitmen yang baik, fokus, tulus dan lurus,” katanya.
Nanti setelah pasangan Dana-Dipa terpilih, kata Koster, harus dapat memecahkan permasalahan itu. Terlebih, pembangunan sekolah juga sudah dirancang di Karangasem, dan juga pembangunan Puskesmas yang bagus dan layak bagi masyarakat. “Dan saya yakin Gede Dana mampu, karena saya sudah tahu betul sejak lama kinerja Gede Dana, yakni polos dengan niat yang tulus,” katanya.
Kampanye juga dihadiri Ketua Tim Pemenangan Paslon Dana-Dipa, Alit Kusuma Kelakan, Ketua Tim Pemenangan Independen, Nengah Suadi, dan Ketua Relawan Abang Bersatu, Gede Suartama
Mereka menilai Dana Dipa konsisten memakai visi pembangunan daerah Bali: Nangun Sat Kerthi Loka Bali, lengkap dengan aksara Bali. Visi tersebut dicantumkan dan disosialisasikan secara konsisten pada atribut, asesoris tempat kampanye, termasuk kaos.
Paslon selalu menyampaikan visi, misi dan program yang selaras dengan visi Gubernur Bali, sehingga mudah dicerna dan dipahami oleh masyarakat. Setiap acara selalu diisi tos arak yang sangat menggairahkan masyarakat, terkait pelaksanaan Pergub Bali No. 1 thn 2020 tentang Tatakelola Minuman Fermentasi dan/atau Destilasi Khas Bali
“Suasana pada setiap kampanye saya rasakan sangat hidup, bergairah dan beraura. Astungkare alam merestui, kita menang di Karangasem,” katanya. (bgn003)20102606