Denpasar, Baliglobalnews
Semua pelaku pariwisata diharapkan bisa bekerjasama, bahu-membahu memanfaatkan peluang yang ada untuk melakukan yang terbaik kepada Bali. Lakukan promosi bersama-sama, sebaik-baiknya, dengan tetap menjaga citra pariwisata budaya Bali sesuai komitmen kita bersama. IINTOA sebagai asosiasi biro perjalanan yang khusus menangani wisatawan yang masuk ke Bali harus bertanggung jawab dan duduk paling depan untuk mendatangkan wisatawan ke Bali, karena itu memang sudah sesuai tugas dan keahliannya.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Tjok Bagus Pemayun, saat menerima audiensi pengurus DPD Indonesia Inbound Tourism Association (Iintoa) Bali, di kantornya pada Senin (21/3).
Tjok Bagus menyampaikan saat ini kondisi Covid-19 di Bali sudah bisa dibilang sangat landai, karena angka terkonfirmasi positif harian saat ini sudah sangat rendah, hanya dua digit. Selain itu, masyarakat Bali juga sudah memiliki herd immunity yang cukup tinggi yang dibuktikan dengan angka vaksinasi saat ini sudah mencapai 105% untuk vaksin pertama, 95% untuk vaksin kedua dan vaksin ketiga sudah mencapai 41,92%. Untuk usaha pariwisata juga sudah tersertifikasi CHSE, ada tercatat 1.384 akomodasi sudah bersertifikat CHSE, jadi Bali saat ini sudah bisa dikatakan aman.
Iintoa juga diminta agar terus mencari pasar-pasar potensial, jangan hanya berpromosi untuk memenuhi kebutuhan saat ini, akan tetapi harus bisa membaca peluang, menganalisa kondisi outbound serta melihat kondisi perekonmiani negera-negara yang ada di dunia,. “Contohnya dulu pemerintah melakukan promosi ke India, justru ditertawakan, tapi sekarang India menjadi pasar nomor 3 setelah Australia dan Cina,” katanya.
Ketua DPP Iintoa, Paul Edmundus Tallo, mengatakan Iintoa sudah didirikan sejak 21 Januari 2020 secara nasional. Tujuan dibentuknya iintoa agar biro perjalanan wisata yang menangani wisatawan inbound bisa berada dalam satu wadah khusus, sehingga asosiasi ini akan lebih fokus. “Keberadaan Biro perjalanan Inbound inilah yang sebenarnya banyak mendatangkan sekaligus menangani wisatawan yang masuk ke Indonesia atau ke Bali,” katanya.
Sementara Ketua DPD Iintoa Bali, Wisnu Arimbawa, menyampaikan saat ini DPD Iintoa Bali sudah beranggotakan 104 biro perjalanan, sedangkan di tingkat nasional 248 biro perjalanan. Dia juga menyampaikan nahwa untuk agenda G20, iintoa merupakan asosiasi yang secara resmi ditugaskan menangani para tamu peserta G20.
DIa meminta agar selalu ada komunikasi yang intensif antara pemerintah dengan pelaku pariwisata khususnya biro perjalanan wisata, karena yang pertama berhadapan di lapangan baik dengan wisatawan maupun dengan pemerintah adalah biro perjalanan wisata. “Contohnya ketika ada perubahan harga tiket masuk DTW, yang pertama merasakan adalah biro perjalanan. Maka dari itu dimohon komunikasi selalu dilakukan sebelum terjadi perubahan kebijakan atau peraturan yang berkaitan dengan pariwisata”, katanya. (bgn003)22032203