Gubernur Wayan Koster Buka FGD Transisi Energi Bali

Denpasar, Baliglobalnews

Gubernur Bali, Wayan Koster, secara resmi membuka Focus Group Discussion (FGD) Transisi Energi Bali menuju Net Zero Emission 2045 di Colony Plaza Renon, pada Kamis (20/1).

FGD mengangkat tema “Penyusunan Skema Teknis dan Pembiayaan PLTS Atap sebagai Salah Satu Upaya Transisi Energi Bali serta Penyiapan Sumber Daya Manusia” dikoordinatori oleh Kelompok Ahli Bidang Energi Pemerintah Provinsi Bali, Giri Antari, dihadiri oleh Sekjen Dewan Energi Nasional, Joko Siswanto; Direktur Energi Terbarukan dan Konservasi Energi, KESDM RI, Adriah Feby Mikna; Kepala Dinas Tenaga Kerja dan ESDM Provinsi Bali, Ida Bagus Ngurah Arda, hingga PLN, dan Perbankan di Bali.

Gubernur Bali mengapresiasi terselenggaranya FGD tersebut. Berbagai terobosan, kata Wayan Koster, perlu dilakukan untuk mendapatkan perubahan menuju kehidupan yang lebih baik, terutama mengembangkan tata cara pengelolaan lingkungan menuju masyarakat yang bersih dan sehat, sesuai dengan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali yang mengandung makna menjaga kesucian dan keharmonisan alam Bali beserta isinya untuk mewujudkan kehidupan krama Bali yang sejahtera dan bahagia, sekala-niskala menuju kehidupan krama dan gumi Bali sesuai dengan prinsip Trisakti Bung Karno, yakni Berdaulat secara Politik, Berdikari secara Ekonomi dan Berkepribadian dalam Kebudayaan melalui pembangunan secara terpola, menyeluruh, terencana, terarah dan terintegrasi dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Nilai-nilai Pancasila 1 Juni 1945.

Gubernur menegaskan kehidupan yang mengembangkan tata cara pengelolaan lingkungan menuju masyarakat yang bersih dan sehat, saat ini terus digenjot, di antaranya dengan menerbitkan peraturan. Dia mencontohkan Pergub Nomor 45/2019 dan Pergub Nomor 48/2019 bertujuan untuk mewujudkan Bali sehat dan bersih tanpa polusi. “Udara saat ini semakin tercemar akibat banyaknya jumlah kendaraan yang mengeluarkan polusi sehingga menjadi salah satu penyebab kematian utama bagi mereka yang sering berada di jalan raya. Untuk itu, pertimbangan menggunakan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai bagi masyarakat Bali adalah solusi Kita bersama,” ujarnya

Kelompok Ahli Bidang Energi Pemerintah Provinsi Bali, Giri Antari, melaporkan FGD ini dilaksanakan selama dua hari, dari tanggal 20 sampai 21 Januari 2022 dengan tujuan dapat menyaring masukan dari berbagai instansi, komponen stakeholder baik dari pemerintah maupun swasta terkait pemanfaatan energi bersih.

Mengakhiri acara pembukaan, Gubernur Bali menyempatkan waktu meninjau pameran energi bersih di Plaza Renon seperti Solar Agriculture, Motor Listrik ‘Gesits’, hingga alat pengolahan sampah organik dengan menghasilkan margot BSF dan pupuk organik.

(bgn003)22012102

pemprovbali
Comments (0)
Add Comment
Try Rytr — no limitations, no accounts.