Empat Warga Asing Dan 68 WNI Dibekuk Polda Bali Kasus Narkoba

Denpasar, Baliglobalnews

Empat warga negara asing dan 68 orang warga negara Indonesia (WNI) Dibekuk jajaran Ditresnarkoba Polda Bali dalam giat Operasi Antik Agung selama dua pekan (4-19 Februari 2021), karena menjadi pengedar dan penyalahguna narkoba.

Ditresnarkoba Polda Bali, Kombes Pol. Mochamad Khozin dalam keterangannya di Polda Bali, Denpasar, Selasa (23 Februari 2021) menerangkan, keempat bule yang ditangkap kasus narkoba berasal dari Rusia, Prancis, Italia dan Swiss.

“Selama pandemi bule ini banyak sebagai pengguna sabu dan ganja. Mereka membeli dari jaringan narkoba,” ucapnya.

Sedangkan, 68 tersangka warga Indonesia yang ditangkap jajaranya itu, rata-rata mendapat barang haram dari jaringan Lapas Kerobokan dan LP Banyuwangi. “Mereka jual narkoba tidak hanya ditempat wisata tergantung pemesannya,” ucapnya.

Dari 72 orang tersangka pengedar dan penyalahguna narkoba, rata-rata berjenis kelamin laki-laki 67 orang dan 5 orang wanita) serta WNA 4 orang. “Untuk kasus narkoba sebanyak 64 kasus yang kami ungkap, dimana 31 orang memang target operasi (TO) dan 33 non TO,” tuturnya lagi.

Dari 72 tersangka didapati barang bukti sabu 417,029 gram, ganja 884 gram, ekstasi 125 gram, 12 butir ektasi, 12,8 cocain, heroin 1,3 gram, tembakau gorila, 57,5 gram, hasis, LSD, khetamin, pil erimin 100 butir, uang Rp290 ribu.

Khozin mengakui, kasus narkotika di Bali terus mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya pada operasi yang sama. “Secara logika, saya melihat selama covid-19 ini orang takut keluar rumah, tapi narkoba tidak pernah putus dan peminatnya banyak seperti yang paling banyak didapat oleh polresta,” ucapnya.

Diterangkan Khozin, penyebab tingginya peredaan narkoba karena faktor ekonomi sehingga narkoba ini tidak akan habisnya. Dimana rata-rata 60 persen pelaku sebagai pengedar dan 40 persen sebagai pemakai.

“Alasan mereka menjadi pengedar karena mencoba memakai dulu dan dikasi gratisan. Kemudian pelahan menjadi penjual dan barang haram itu dijual lagi ke rekannya,” ucapnya.

Untuk asal barang haram ini, rata-rata dipesan dari Vietnam dan Thailand. Terkait berapa harga barang terlarang ini dijual dipasaran saat kondisi krisis ekonomi dimasa pandemi, dikatakan salah satu tersangka, harga narkoba kian menurun permintaan banyak dan untungnya menipis.(bgn008)21022309

dibekukpolisikasusnarkobapoldabaliwargaasingWNI
Comments (0)
Add Comment