Denpasar, Baliglobalnews
DPRD Bali mengharapkan pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Bali periode 2025 2030 I Wayan Koster dan I Nyoman Giri Prasta (Koster-Giri) dapat menata pembangunan Bali lebih maju dan komprehensif. Hal itu diungkapkan Ketua DPRD Bali Dewa Made Mahayadnya didampingi Wakil Ketua I Wayan Disel Astawa Ida Gede Komang Kresana Budi, dan I Komang Nova Sewi Putra, serta disaksikan seluruh Anggota DPRD Bali, dalam Rapat Paripurna ke-9 Masa Persidangan II Tahun 2025 DPRD Bali, di Denpasar, pada Selasa (4/3/2025).
“Kepemimpinan Wayan Koster dan Nyoman Giri Prasta diharapkan mampu menata pembangunan Bali secara lebih fundamental dan komprehensif, mencakup berbagai aspek kehidupan yang berkaitan dengan alam, manusia, serta kebudayaan Bali,” kata Dewa Jack.
Pihaknya menilai kesungguhan Gubernur Bali dalam membangun daerah ini, yang telah terbukti pada periode pertamanya dengan keberhasilan mewujudkan 44 Tonggak Peradaban sebagai penanda Bali Era Baru. Pasalnya, beberapa capaian signifikan yang disebutkan antara lain kebijakan memuliakan Desa Adat, perlindungan keagamaan dan aksara Bali, pengembangan kawasan suci Besakih, pembangunan Pusat Kebudayaan Bali, proyek shortcut Singaraja-Mengwitani, serta pembangunan Pelabuhan Sanur-Sampalan-Bias Munjul dan Turyapada Tower KBS 6.0 Kerthi Bali.
“Selamat kepada Gubernur dan Wakil Gubernur Bali yang telah dilantik oleh Presiden Republik Indonesia di Jakarta pada 20 Februari 2025 lalu,” katanya.
Sebelumnya, pasangan Koster-Giri memaparkan secara komprehensif visi dan strategi pembangunan Bali untuk lima tahun ke depan. Dengan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana dalam Bali Era Baru, mereka menegaskan komitmennya yang berlandaskan pesan luhur warisan nenek moyang, untuk menjaga kesucian dan keharmonisan alam, manusia, serta kebudayaan Bali secara berkelanjutan.
Gubernur Koster mengawali dengan gambaran umum tentang kondisi makro Bali hingga tahun 2024. Saat ini, Bali memiliki 57 kecamatan, 636 desa, 1.500 desa adat, dan 80 kelurahan dengan luas wilayah 5.590 km² atau sekitar 0,1% dari luas Indonesia. Jumlah penduduk Bali mencapai 4,4 juta jiwa dengan pertumbuhan sebesar 0,66% per tahun, lebih rendah dibandingkan pertumbuhan nasional yang mencapai 1,04%.
Secara ekonomi, Bali telah mengalami pemulihan pascapandemi COVID-19 dengan pertumbuhan ekonomi mencapai 5,48%, lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,03%. Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita meningkat menjadi Rp 67 juta per tahun dari sebelumnya Rp 58 juta pada 2019. Bali juga mencatatkan angka kemiskinan terendah di Indonesia, yaitu 3,80%, serta tingkat pengangguran terbuka sebesar 1,79%, jauh lebih rendah dari angka nasional yang mencapai 4,91%.
“Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Bali mencapai 78,63, tertinggi ke-5 di Indonesia, sementara angka stunting hanya 7,2%, jauh di bawah angka nasional sebesar 21,5%. Ini menunjukkan pembangunan Bali berada di jalur yang tepat,” ujarnya. (bgn008)25030408