Diskominfo Tabanan Ajak Masyarakat Kritis Lawan Penyebaran Berita Palsu

Tabanan, Baliglobalnews

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tabanan melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) mengimbau seluruh masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran informasi palsu atau hoaks yang semakin marak di era digital. Arus informasi yang cepat dan sulit dibendung seringkali membuat masyarakat lengah, sehingga menjadi korban atau bahkan turut menjadi penyebar disinformasi tanpa disadari.

Hal itu disampaikan Sekretaris Dinas Kominfo Tabanan I Gusti Putu Winiantara di Tabanan pada Rabu (12/11/2025). Dia menyampaikan pentingnya kecerdasan digital bagi masyarakat agar tidak mudah percaya dan menyebarkan informasi yang belum terverifikasi. “Masyarakat Tabanan harus semakin cerdas dan berhati-hati dalam menerima serta membagikan informasi, terutama di media sosial. Jangan mudah terprovokasi oleh berita yang belum jelas kebenarannya,” ujarnya.

Winiantara merinci bahwa terdapat sejumlah ciri-ciri umum informasi hoaks yang perlu diwaspadai oleh masyarakat. Pertama, judul yang cenderung provokatif atau sensasional, karena biasanya dirancang untuk menarik perhatian dan memancing emosi pembaca tanpa memperhatikan kebenaran isinya. Kedua, sumber informasi yang tidak jelas atau berasal dari situs dan akun anonim yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Jika informasi tidak disertai dengan sumber yang kredibel dan dapat diverifikasi, besar kemungkinan itu merupakan hoaks.

Ciri berikutnya, kata dia, adalah penggunaan tata bahasa yang buruk, seperti kesalahan ejaan, tanda baca yang berantakan, dan bahasa yang tidak formal. Kondisi ini menjadi indikasi bahwa informasi tersebut tidak melewati proses penyuntingan atau verifikasi yang benar. Selain itu, informasi hoaks juga cenderung tidak memiliki sumber pendukung yang dapat diverifikasi. Berbeda dengan berita yang sah dan terpercaya, informasi palsu biasanya tidak dilengkapi dengan data, kutipan, atau referensi yang dapat dipertanggungjawabkan.

Winiantara juga menambahkan bahwa banyak informasi hoaks dibuat dengan motif politik atau rasis, yang bertujuan untuk memanipulasi opini publik atau menimbulkan kebencian terhadap kelompok tertentu. Oleh karena itu, masyarakat diminta untuk selalu waspada terhadap konten yang berpotensi memecah belah.

Diskominfo Tabanan berharap masyarakat semakin bijak dan kritis dalam bermedia digital, serta mampu berperan aktif dalam melawan penyebaran hoaks. “Mari bersama wujudkan ruang digital yang sehat, aman, dan beretika. Cukup berhenti di kita jika informasi itu belum jelas,” pungkasnya. (bgn020)25111201

Ajak Masyarakat KritisDiskominfo Tabanan
Comments (0)
Add Comment