Denpasar, Baliglobalnews
Tim Banggar Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bali tetap optimis dan mengapresiasi kinerja eksekutif atas capaian dalam mengelola anggaran.
Hal itu mengemuka ketika Tim Banggar DPRD Bali dan eksekutif (TAPD) Provinsi Bali membahas tahap awal persiapan penyusunan RAPBD 2023 di ruang Rapat Gabungan, Sekretariat DPRD Bali, Renon, Denpasar, Rabu (19/1). Rapat dipimpin Wakil Ketua DPRD Bali, Nyoman Sugawa Korry yang dihadiri Anggota Banggar Dewa Made Mahayadnya, Kade Setiawan, Kresna Budi, Rawan Atmaja, Budastra, Budi Utama dan Made Darmini. Sedangkan Tim TAPD dipimpin oleh Sekda Dewa Made Indra, bersama Kepala BPKAD I Dewa Tagel Wirasa, Kepala Bappeda Wayan Wiastana Ika Putra, Kepala Bapenda Made Santa, dan Kepala Itwilprov Wayan Sugiada.
Sekda Dewa Indra menyampaikan pada tahun anggaran 2023 banyak kewajiban yang harus disiapkan, di antaranya anggaran pemilu untuk KPUD, Bawaslu dan keamanan, pembayaran cicilan pinjaman daerah, penyediaan modal penyertaan untuk BPD Bali. Di sisi lain, Sekda menyebutkan tingkat pertumbuhan ekonomi, bahwa walaupun sudah ada tren positif, tetapi masih di bawah rata-rata nasional.
Walaupun demikian, Tim Banggar tetap optimis dan mengapresiasi capaian-capaian pihak eksekutif. Dalam pembahasan tersebut mengemuka usulan untuk memberikan perhatian dalam bentuk insentif kepada perangkat desa.
Menanggapi usulan tersebut, Sugawa Korry meminta agar diberikan perhatian melalui kajian yang komprehensif terkait pengertian perangkat desa, sifatnya adalah insentif yang besarnya sangat tergantung dari kemampuan anggaran daerah. Untuk itu, dia minta usulan itu dibahas secara detail pada rapat pembahasan selanjutnya.
“Kami bersyukur selama ini pembahasan APBD di Provinsi Bali berjalan dengan kondusif dan diputuskan tepat waktu, karena mekanisme komunikasi dan pembahasan dilaksanakan transparan dan mengikuti mekanisme serta ketentuan-ketentuan yang berlaku. Kami berharap pembahasan RAPBD 2023 juga berjalan seperti itu,” tandasnya. (bgn003)22012004