Mangupura, Baliglobalnews
Forum Pengurangan Risiko Bencana (PRB) Kabupaten Badung menggelar rapat untuk yang kedua kalinya terkait penyusunan AD/ART dan Realisasi Program Kerja Forum PRB Kabupaten Badung di Ruang Rapat Madya Gosana DPRD Lt. III Puspem Badung, Jumat (13/5). Rapat kali ini dipimpin langsung Ketua Forum PRB, I Gusti Anom Gumanti, didampingi Sekretaris I Wayan Netra, Kalaksa BPBD I Wayan Darma dan anggota Forum PRB lainnya.
Anom Gumanti mengatakan akan mengikuti dan menjadikan AD/ART Provinsi Bali sebagai acuan, karena antara Provinsi dan Kabupaten/Kota AD/ART-nya harus linear dan sejalan jangan sampai ada yang keluar dari jalur yang sudah ditentukan. Pihak Provinsi sedang dalam penyusunan AD/ART-nya, target terselesaikan dengan batas waktu paling lama yaitu Bulan November 2022.
“Ke depannya kita tinggal harmonisasikan dan sinkronisasikan agas sesuai kontekstual yang mengatur Badung, sehingga nantinya sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada di Kabupaten Badung. Tidak usah dibahas pasal demi pasal dalam rapat dan bertele-tele, lebih baik kita perbanyak action dan realisasinya sehingga lebih berguna dan berdampak kepada masyarakat yang ada di Kabupaten Badung. Kalau waktu habis dipakai buat bahas AD/ART kapan kita bisa action dan merealisasikannya,” ujar anggota DPRD Badung itu.
Pihaknya juga mengatakan terkait program kerja Forum PRB Kabupaten Badung, kita di sini berorientasi sosial yang dimana sebagai mitra Pemerintah yang dimana tidak hanya bekerja pada saat terjadi Bencana saja tetapi saat seperti sekarang yang dimana sedang fase zona nyaman ini banyak program yang harus kita lakukan.
“Program ke depannya kita akan menanam pohon di daerah Badung Utara, tepatnya Kecamatan Petang, karena kontur tanahnya berbukit. Sekaligus memberikan edukasi kepada masyarakat di sana untuk selalu menjaga alam, karena apabila tanahnya gundul tidak ada pepohonan makan pada saat musim hujan bisa terjadi longsor serta roadshow ke kecamatan dan desa menyatukan visi misi dan program se-Kabupaten Badung, karena belum ada kesamaan antara Forum Kabupaten dan forum di desa/kelurahan,” katanya.
Selanjutnya, kata dia, penanaman mangrove di Badung Selatan, Kelan, Kedonganan, Tanjung dan Mumbul. Dia menyebutkan fungsi mangrove terhadap nelayan mendapatkan nilai manfaat karena adanya ekosistem kepiting, udang dan lain-lain serta menahan air dan gelombang tsunami, jangan sampe mangrove yang ada di Kabupaten Badung ini terus berkurang.
“Kami juga akan MoU dengan hotel-hotel di tepi pantai untuk aksesibilitas (bukakan pintu) saat masyarakat perlu evakuasi secara vertikal dan menyukseskan (Global Platform for Disaster Risk Reduction) GPDRR ke VII di Nusa Dua. PRB Badung baru terbentuk selama 4 bulan yang lalu dan sudah banyak relawan mulai tingkat desa dan semua relawan siap sukarela membantu apabila terjadi bencana nantinya,” pungkasnya. (bgn003)22051316