Denpasar, Baliglobalnews
Tercatat 3.117 personil gabungan bersiaga melakukan pengamanan menjelang arus mudik dan balik Hari Raya Idul Fitri (Mudik Lebaran) di Bali.
“3.117 personel ini terbagi atas 1.743 personil Polda Bali dan jajaran, 1.374 personil gabungan dari TNI, Perhubungan, Satpol PP, BMKG serta instansi terkait lainnya,” kata Kapolda Bali Irjen Pol. Daniel Adityajaya didampingi Gubernur Bali I Wayan Koster usai apel gelar pasukan di Lapangan Puputan Margarana, Niti Mandala, Renon, Denpasar, pada Kamis (20/3/2025).
Kapolda mengatakan Polda Bali menyiagakan 32 pos yang terdiri dari 18 pos pengamanan, 10 pos pelayanan, 4 pos terpadu di seluruh Wilkum Polda Bali dalam rangka memberikan pelayanan dan pengamanan pada jalur-jalur rawan gangguan kamseltibcarlantas, kamtibmas, serta bencana alam, di masing-masing pos kita menyiagakan para personil gabungan tersebut.
Para personel ini, kata dia, tersebar di jalur-jalur rawan seperti kemacetan, kecelakaan, kriminalitas, dan bencana alam, serta di pusat-pusat keramaian. Pelayanan prima dan pengamanan optimal diharapkan dapat diberikan melalui pos-pos tersebut. “Polri bersama TNI dan stakeholder terkait menggelar Operasi Ketupat 2025, mulai 23 Maret hingga 8 April 2025. Dimana, pentingnya sinergi antara TNI-Polri dengan stakeholder terkait dalam rangka pengamanan mudik dan perayaan hari raya Idul Fitri 1446 H,” ucapnya.
Selain mengamankan lalu lintas dan kamtibmas, kata Kapolda, jajaran juga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok serta BBM juga harus terjaga, Koordinasi antar-stakeholder harus ditingkatkan untuk menjaga stok dan harga tetap stabil. “Komunikasi publik yang efektif juga menjadi fokus, dengan menyediakan informasi yang diperlukan melalui berbagai saluran komunikasi agar masyarakat dapat merencanakan perjalanan mereka dengan nyaman,” katanya.
Kapolda meminta seluruh personel mengoptimalkan layanan 110 sebagai hotline pelayanan, pengaduan dan pelaporan tanggap darurat, baik terhadap gangguan kamtibmas maupun kemacetan pada jalur mudik, Pelayanan yang ramah dan responsif juga harus menjadi prioritas selama pengamanan mudik lebaran 2025. “Tampilkan sosok petugas yang humanis, berikan edukasi dan imbauan kepada pengemudi untuk istirahat sejenak guna menghindari microsleep, lakukan pengecekan kesehatan pengemudi, kondisi kendaraan, kesiapan rambu- rambu dan lampu penerangan, serta siagakan personel pada titik-titik rawan kecelakaan,” katanya.
Berdasarkan survei Kemenhub RI, kata dia, potensi pergerakan masyarakat selama libur lebaran 2025 mencapai 52% dari total jumlah penduduk Indonesia atau setara 146,48 juta orang
Pemerintah juga memprediksi bahwa puncak arus mudik akan terjadi pada 28-30 Maret 2025, dan puncak arus balik diprediksi akan terjadi pada tanggal 5 – 7 April 2025. (bgn008)25032012