Ribuan Warga Gianyar Tekad Bulat Menangkan Koster-Giri dan AMAN
Gianyar, Baliglobalnews
Ribuan warga Kabupaten Gianyar menyatakan tekad bulat memenangkan Pasangan Calon (Paslon) Gubernur-Wakil Gubernur Bali Nomor Urut 2 yakni Wayan Koster-I Nyoman Giri Prasta pada Pilgub Bali 27 November 2024 mendatang.
Pernyataan tekad bulat melalui deklarasi yang berlangsung di Desa Bedulu, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, pada Sabtu (19/10/2024) itu juga dibarengi kebulatan tekad memenangkan Paslon Bupati-Wakil Bupati Gianyar Nomor Urut 1 yakni I Made Mahayastra-AA Gede Mayun.
“Pak Koster ini pekerja keras, beliau saat menjadi gubernur itu masih kerja sampai jam 1 dan 2 pagi setiap harinya. Karena beliau ini adalah pemimpin yang bekerja keras, bekerja cerdas dan bekerja tuntas,” ucap Mahayastra selaku Ketua DPC PDI Perjuangan Gianyar.
Dia menilai Wayan Koster dan Giri Prasta bukanlah pemimpin karbitan, namun telah terbukti dan teruji kinerjanya. Dia menyebutkan salah satu prestasi luar biasa Wayan Koster saat menjadi Gubernur Bali periode 2018-2023 adalah lahirnya Undang-Undang tentang Provinsi Bali.
“Kalau pemimpin lain, mungkin butuh waktu lima tahun atau sepuluh tahun, tapi Pak Koster cukup setahun. Pak Koster sendiri yang merancangnya, biasanya yang merancang undang-undang itu DPR, tapi ini gubernurnya langsung karena sudah dipercaya mampu,” ujarnya.
Di dalam undang-undang tersebut, kata Mahayastra, Provinsi Bali diperbolehkan memungut pajak dari wisatawan asing yang berkunjung ke Pulau Dewata. Hal ini sebagai solusi guna mengatasi keterbatasan sumber pendapatan asli daerah (PAD) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali yang sangat minim sesuai aturan berlaku.
“Sekarang ini setiap wisatawan asing dipungut Rp 150 ribu dengan potensi pendapatan setahun mencapai Rp 900 miliar. Nanti ke depannya dalam kondisi ideal bahkan bisa mencapai Rp 9 triliun,” terangnya.
Menurut dia, hal ini adalah berkat perjuangan kerja keras yang dilakukan Wayan Koster sebagai gubernur.
Sementara Wayan Koster menegaskan komitmennya akan melakukan pemerataan pembangunan dan perekonomian antarwilayah di Pulau Bali. Caranya, dengan membangun pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru di wilayah utara, timur dan barat Pulau Bali. Di antaranya dengan pembangunan Tower Turyapada (Buleleng) dan Pusat Kebudayaan Bali (PKB) di Klungkung. “Selama ini, 67 persen kue perekonomian Bali terpusat di wilayah selatan. Sisanya, barulah tersebar di wilayah lain di Bali,” katanya. (bgn008)24101903