Media Informasi Masyarakat

Gubernur Wayan Koster Paparkan Konsep Ekonomi Kerthi Bali diSide Event G20 Indonesia

Badung, Baliglobalnews

Gubernur Bali, Wayan Koster, mengucapkan apresiasi dan terima kasih, karena Bali dipilih sebagai tempat pelaksanaan pertemuan Side Event G20 Indonesia, 3rd Development Working Group Meeting dengan tema ‘Transforming the Economy Towards a Resilience and Sustainable Growth’ yang diselenggarakan oleh Kementrian PPN/Bappenas RI dan di BNDCC, Nusa Dua, Badung, pada Senin (8/8).

Gubernur Bali menyampaikan sektor pariwisata sangat rentan terhadap perubahan faktor eksternal, yaitu: gangguan keamanan, bencana alam, dan bencana non-alam seperti munculnya pandemi Covid-19 yang melanda hampir semua negara di dunia. “Kejadian yang menimpa sektor pariwisata ini, berdampak langsung yang mengakibatkan perekonomian Bali terpuruk, mengalami kontraksi pertumbuhan sangat dalam, sebesar -9,31%,” katanya.

Gubernur menyatakan bertitik tolak dari pengalaman tersebut, sudah saatnya Bali menata ulang perekonomiannya untuk menyeimbangkan struktur dan fundamental perekonomian Bali. Kembali kepada keorisinilan dan keunggulan sumber daya lokal meliputi alam, manusia, dan Kebudayaan Bali terutama di sektor pertanian, sektor kelautan dan perikanan, dan sektor industri kerajinan rakyat berbasis budaya branding Bali.

Pariwisata, kata Gubernur, diposisikan sebagai sumber tambahan (bonus/benefit) dalam perekonomian Bali yang harus dikelola agar berpihak terhadap sumber daya lokal Bali. Selain itu, hendaknya pengembangan perekonomian Bali mengakomodasi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek), termasuk teknologi digital yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan ekonomi kreatif dan digital. Perkembangan iptek juga dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan perekonomian agar berkualitas, bernilai tambah, berdaya saing, dan berkelanjutan.

Menurut Gubernur, ketidakseimbangan struktur dan fundamental perekonomian Bali mengakibatkan perekonomian Bali di satu pihak sangat bergantung dan sangat rentan terhadap perubahan faktor eksternal. Di pihak lain, pertumbuhan kapasitas ekonomi Bali kurang berkembang secara optimal. “Guna memperkuat dan menyeimbangkan struktur dan fundamental perekonomian Bali diperlukan suatu konsep ekonomi yang komprehensif, yaitu Ekonomi Kerthi Bali,’ katanya.

Gubernur menguraikan Ekonomi Kerthi Bali merupakan implementasi visi Pembangunan Bali “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru. Visi tersebut untuk mewujudkan keseimbangan/ keharmonisan Alam Bali, Manusia Bali, dan Kebudayaan Bali sesuai dengan nilai-nilai kearifan lokal Sad Kerthi, yaitu enam sumber utama kesejahteraan/kebahagiaan kehidupan manusia meliputi 1. Atma Kerthi, Penyucian dan Pemuliaan Atman/Jiwa; 2. Segara Kerthi, Penyucian dan Pemuliaan Pantai dan Laut; 3. Danu Kerthi, Penyucian dan Pemuliaan Sumber Air; 4. Wana Kerthi, Penyucian dan Pemuliaan Tumbuh-tumbuhan; 5. Jana Kerthi, Penyucian dan Pemuliaan Manusia; dan 6. Jagat Kerthi, Penyucian dan Pemuliaan Alam Semesta.

Gubernur meyakini dengan pola pembangunan perekonomian melalui Ekonomi Kerthi Bali akan terjadi keterhubungan langsung antarsektor unggulan, menumbuhkan pusat-pusat perekonomian baru, meningkatkan kapasitas perekonomian Bali, menyeimbangkan struktur dan fundamental perekonomian Bali, sehingga secara nyata memberi manfaat bagi peningkatan kesejahteraan dan kebahagiaan krama Bali secara sakala-niskala. “Penerapan konsep Ekonomi Kerthi Bali akan berdampak langsung maupun tidak langsung terhadap upaya penurunan emisi karbon,” tandasnya.

Hadir Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas RI, Suharso Monoarfa; Sekretaris Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional RI, Taufik Hanafi, hingga narasumber dari mantan Menteri Perencanaan Venezuele, Racardo Hausmann; mantan Menteri Perencanaan Pembangunan RI, Armida Alisjahbana; mantan Menteri Perencanaan Pembangunan RI dan Wakil Presiden RI, Budiono, dan mantan Menteri Perencanaan Pembangunan RI serta mantan Menteri Riset dan Inovasi RI Bambang Brodjonegoro. (bgn003)22080902

Comments
Loading...
Try AI writing via this tool.