Media Informasi Masyarakat

Pemkab Badung Akan Fasilitasi Pekaseh dengan BPJS Ketenagakerjaan Hingga Pakaian Kerja

Mangupura, Baliglobalnews

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Badung, I Wayan Adi Arnawa, mewakili Bupati Badung, mengatakan tahun 2023 Pemerintah Kabupaten Badung akan memberikan fasilitas BPJS Ketenagakerjaan hingga pakaian kerja kepada para pekaseh dalam upaya memastikan pekaseh mendapatkan jaminan keamanan dan kenyamanan di dalam melaksanakan kerjanya.

Sekda Adi Arnawa mengemukakan hal itu ketika membuka Rapat Pleno Pekaseh dan Kelihan Subak Kabupaten Badung yang dirangkaikan dengan penyerahan Surat Keputusan (SK) Pekaseh sekaligus dana aci Rp 15 juta kepada 157 pura subak/subak abian di ruang pertemuan Kertha Gosana Puspem Badung, Kamis (30/6). Rapat pleno dihadiri 210 pekaseh/kelian subak abian se-Badung.

“Mudah-mudahan dengan ini bisa memberikan motivasi kepada pekaseh untuk melaksanakan tugasnya sebagai pekaseh dalam rangka mengelola irigasi persawahan yang ada di Badung secara baik,” katanya.

Menurut Adi Arnawa, Pemerintah juga konsisten memberikan bantuan aci kepada subak sebanyak Rp. 15 juta per tahun, termasuk juga akan mendorong destinasi pariwisata berbasis pertanian. “Kalau itu bisa kita wujudkan, ini berarti potensi baru di dalam retribusi pendapatan untuk subak maupun pemerintah di Kabupaten Badung ini,” katanya.

Sekda Adi Arnawa menegaskan Pemerintah Kabupaten Badung mendorong dan membantu subak dalam menjaga pertanian agar tidak terjadi alih fungsi lahan. Ke depannya harus dilakukan perubahan pola kebijakan pembangunan, dimana selama ini masih bertumpu pada sektor pariwisata, harus mulai ada pergeseran paradigma, dimana harus didorong dari hulunya yakni sektor pertanian.

“Karena bagaimanapun, budaya kita yakni budaya pertanian yang sudah diberikan secara turun-temurun oleh pendahulu kita. Untuk menuju itu, tentu dibutuhkan satu komitmen maupun dukungan oleh pemerintah. Oleh karena itu, pada forum ini, kita sudah menyampaikan kepada para pekaseh untuk bagaimana kebijakan pemerintah ke depannya terhadap sektor pertanian. Maka dari itu posisi pekaseh/klian subak benar-benar sangatlah strategis dalam rangka mewujudkannya, sekaligus apa yang menjadi harapan pemerintah untuk merubah pola kebijakan dari pariwisata ke pertanian,” katanya.

Adi Arnawa menyatakan sektor pariwisata sangat penting, tetapi akan menjadi bonus bila ada dorongan dari sektor pertanian. “Kalau ini bisa dilakukan dalam rangka menjaga pariwisata yang berkelanjutan, tentu akan bisa dipertahankan karena memang pariwisata berangkat dari budaya pertanian,” katanya.

Sementara Kepala Dinas Kebudayaan Badung, Gde Eka Sudarwitha, melaporkan rapat pleno pekaseh Kabupaten Badung tahun 2022 merupakan program rutin yang dilaksanakan oleh para pekaseh di seluruh Kabupaten Badung. Sekaligus juga menyerap aspirasi, terkait hal-hal apa yang perlu ditindaklanjuti hasil produksi pertanian di Kabupaten Badung agar dapat terselenggara dengan baik, dengan hasil pertanian juga dapat meningkat di setiap tahunnya.

“Kami dari Dinas Kebudayaan sudah mengikuti pelaksanaan pleno di masing-masing kecamatan. Hasil dari pleno di kecamatan dikumpulkan kemudian disampaikan oleh Majelis Subak di Kabupaten Badung untuk kita himpun sekaligus atensi ke dalam program-program di Pemerintah Kabupaten Badung,” katanya.

Hadir Ketua DPRD Badung, I Putu Parwata, Kepala Bapenda I Made Sutama, Kepala BPKAD Ida Ayu Istri Yanti Agustini, Kadistan dan Pangan I Wayan Wijana, Ketua Majelis Madya Subak Badung I Made Suka, camat se-Badung beserta para pejabat terkait di lingkungan Pemkab Badung. (bgn003)22063004

Comments
Loading...