Komisi III DPRD Badung Pelajari Tata Kelola PDAM Banyuwangi
Banyuwangi, Baliglobalnews
Komisi III DPRD Badung studi banding ke Kabupaten Banyuwangi pada Rabu (10/3). Kali ini, komisi yang dikomandani oleh Putu Alit Yandinata, mencari bahan masukan secara komparatif terkait pengelolaan air di PDAM Kabupaten Banyuwangi.
Mereka diterima oleh Dirut PDAM Banyuwangi, Widodo Waluyo, didampingi Dirum Abd. Rohiman, Dirtek Warif Paklom, dan Kabag Umum Ponco Subagio. Rohiman merasa bangga atas kehadiran DPRD Badung.
Dalam kunjungan tersebut, anggota DPRD Badung, Wayan Sandra menyampaikan kondisi Kabupaten Badung dulunya merupakan kabupaten terkaya nomor dua nasional. Tetapi seiring dengan adanya wabah pandemi Covid-19 yang memukul sektor pariwisata, hal itu sangat dirasakan saat ini. ”Hal itu juga berpengaruh pada perumda kami, khususnya PDAM, dimana sesuai laporan tahun 2020 mengalami kerugian mencapai Rp 13 miliar lebih. Bagaimana resepnya dan cara pengelolaan PDAM di Kabupaten Banyuwangi, sehingga dapat bertahan di saat pendemi Covid-19,” katanya.
Sandra juga menyampaikan saat pandemi Covid-19 jumlah air yang terpakai tetap, padahal jumlah konsumen menurun. Sedangkan di lain pihak terjadi kerugian yang disebabkan tingkat kebocoran sampai 43 persen.
Widodo Waluyo menanggapi bahwa dengan adanya epidemi Covid-19, sebagian besar anak muda Banyuwangi pulang ke kampungnya. Dia menduga kepulangan mereka menyebabkan konsumsi air PDAM meningkat, sehingga otomatis pemasukannya meningkat. Hal ini berbanding terbalik dengan Kab. Badung yang mengandalkan konsumen perhotelan.
Kalau di Kabupaten Badung ada stimulan pembayaran air PDAM, kata dia, di Banyuwangi hanya membebaskan denda bagi penunggak pembayaran pajak. Hal itu juga berpengaruh bagi pendapatan perusahaan..
Untuk tingkat kebocoran, Widodo menyatakan hampir mirip. Kebocoran itu diakibatkan pipa usianya lama, sehingga terjadi penyempitan karena kerak. Selain itu, pipa-pipa yang masih tergolong pasang baru pun bisa terjadi pecah, karena kualitasnya kurang baik.
”Untuk kebocoran air, kami juga mengalami tingkat kehilangan air di atas 30 persen. Kami telah melakukan kerja sama dengan Australia untuk menangani, setiap liter yang diselamatkan mendapatkan kompensasi,” tandasnya.(bgn003)21031020