Media Informasi Masyarakat

Kapolda Bali Kunjungi Pos PPKM Berskala Mikro Desa Pemaron dan Berikan Bantuan

Singaraja, Baliglobalnews

Kapolda Bali, Irjen Pol. I Putu Jayan Danu Putra, mengunjungi Pos PPKM Berskala Mikro di Kantor Desa Pemaron pada Kamis (11/2).

Kapolda Bali disambut oleh Perbekel Desa Pemaron, Putu Mertayasa dan Camat Buleleng, I Nyoman Riang Pustaka, serta Kapolsek Singaraja, Kompol Dewa Ketut Darma Aryawan, serta para pemangku adat Desa Pemaron dan diterima di ruang kerja perbekel.

Dalam kunjungan Kapolda Bali yang didampingi Karo SDM Kombes Pol Bony J. S. Sirait; Dirbinmas Kombes Pol. Arum Priyono, Koorspripim AKBP I Dewa Gede Juliana, dan Kapolres Buleleng, AKBP I Made Sinar Subawa, Kapolda

langsung mengecek Pos PPKM berskala mikro berbasis Desa serta memperhatikan, melihat panel data yang ada di posko tersebut. Penjelasan disampaikan secara rinci oleh Kaposko yang dijabat Bhabinkamtibmas yang didampingi Babinsa Desa Pemaron.

Dalam panel data terlihat personil yang melaksanakan tugas terdiri dari unit pencegahan, penanganan, pembinaan dan pendukung lainnya serta masyarakat yang terkonfirmasi Covid-19. Tujuan data yang dibuat dan disajikan untuk memudahkan tim gugus tugas melakukan penanganan dan pencegahan mewabahnya Covid-19..

Kapolda Bali juga memberikan bantuan sosial berupa sembako kepada 10 orang masyarakat Desa Pemaron yang terdampak Covid-19. Penyerahan dilakukan langsung oleh Kapolda Bali di aula Kantor Perbekel Desa Pemaron.

Kapolda juga menyampaikan Posko PPKM berskala mikro berbasis desa yang dibuat di Desa Pemaron sudah memenuhi unsur yang ada. Petugasnya juga sudah memahami tugasnya apa yang harus dikerjakan. Intinya, PPKM yang diterapkan untuk melaksanakan 3T yaitu testing, tracing dan treatment. Tugas TNI/Polri di posko PPKM yang ada membantu melakukan tresting/pelacakan. Apabila ditemukan masyarakat yang bergejala dan terkonfirmasi langsung berkoordinasi dengan dinas kesehatan untuk melakukan testing. Ketika ditemukan masyarakat yang bergejala dan dinyatakan terkonfirmasi  segera dilakukan tindakan oleh satgas gotong-royong untuk dilakukan isolasi terpusat.

”Tidak ada lagi isolasi mandiri untuk menghindari klaster baru atau klaster keluarga. Setelah melakukan 3 T tadi, tetap menerapkan 5 M yaitu memakai masker, mencuci tangan dengan sabun saat air mengalir, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mengajak masyarakat apabila memang tidak ada keperluan yang mendesak tetap tinggal dirumah untuk mengurangi mobilitas masyarakat melakukan  interaksi-interaksi lain untuk mencegah Covid-19. Apabila program ini dilaksanakan mudah-mudahan khususnya berbasis desa ini curva Covidnya menurun, bahkan tidak ada lagi,” tandasnya. (bgn003)21021123

Comments
Loading...