Media Informasi Masyarakat

Wagub Tegaskan Dukung Penguatan Keamanan TSS Selat Lombok

Denpasar, Baliglobalnews

Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace), menegaskan Pemprov Bali komitmen mendukung upaya penguatan keamanan di sekitar Penguatan Sistem Keamanan Laut di Traffic Separation Scheme (TSS) Selat Lombok.

Hal itu terungkap ketika Wagub menerima Staf Ahli Menko Polhukam Bidang Kedaulatan Wilayah dan Kemaritiman, Laksda Yusup. ketika berkunjung ke Kantor Gubernur Bali Rabu (15/7). ”Mengingat wilayah ini sangat penting, baik bagi sektor perdagangan maupun sektor perikanan,” kata Wagub yang menerima Laksda Yusuf di Gedung Wiswa Sabha Utama, Kantor Gubernur Bali. 

Menurut Wagub, Selat Lombok merupakan daerah penangkapan ikan tradisional nelayan di Kabupaten Karangasem, Nusa Penida, Benoa dan Pulau Lombok. ”Dalam rangka menjaga kelestarian laut perairan ini, Pemerintah Provinsi Bali melakukan pencadangan kawasan konservasi di perairan Karangasem melalui Keputusan Gubernur Bali Nomor 375/03-L/HK/2017 tentang Pencadangan Kawasan Konservasi Perairan Kabupaten Karangasem Provinsi Bali seluas 5.856,31 hektar.

”Kawasan konservasi perairan ini perlu diusulkan ke dalam Draf Keputusan International Maritime Organization (IMO) tentang penetapan TSS di Selat Lombok,” katanya di hadapan para peserta kunjungan kerja yang juga dihadiri oleh perwakilan Walikota Denpasar dan Bupati Karangasem.

Guru Besar ISI itu berharap TSS Selat Lombok mampu menunjang perekonomian Indonesia, khususnya Bali, sekaligus meningkatkan keamanan perairan. Keamanan dalam hal ini mencakup keamanan dari tindak kejahatan di laut seperti pembajakan, penyelundupan, dan sebagainya. ”Selain itu, keamanan yang lebih luas juga mencakup kelestarian ekosistem laut untuk jangka panjang,” katanya.

Alasan pentingnya pengawasan yang lebih baik pada kawasan perairan Selat Lombok, kata dia, akan mengurangi kemungkinan terjadinya kecelakaan kapal dan penangkapan ikan ilegal. ”Hal ini sesuai dengan konsep Segara Kertih dalam visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali menuju Bali era baru,” kata tokoh dari Puri Ubud itu. 

Dalam kesempatan tersebut, Wagub Cok Ace juga menyampaikan terima kasih atas perhatian yang begitu besar terhadap Bali dalam Penguatan Sistem Keamanan Laut di Traffic Separation Scheme (TSS) Selat Lombok. ”Seperti kita ketahui, wilayah perairan Bali merupakan wilayah strategis yang dilalui jalur pelayaran internasional. Ini menyebabkan jalur pelayaran ini semakin ramai setiap tahunnya dilalui oleh kapal-kapal besar dari Benua Asia ke Benua Amerika melalui Samudera Pasifik maupun sebaliknya,” katanya.

Dia berharap Bagan Pemisah Lalu Lintas Laut atau raffic Separation Scheme (TSS) bisa memberikan efisiensi dalam bernavigasi dan menekan angka kecelakaan kapal serta perlindungan lingkungan maritim di Selat Sunda dan Selat Lombok.

Sementara Laksda Yusup menyampaikan Indonesia patut berbangga, karena dari 6 TSS di seluruh dunia, empat di antaranya terdapat di Indonesia. ”Itu menunjukkan komitmen kita sebagai negara kepulauan yang ingin memajukan masyarakat serta melindungi laut kita,” katanya. Ia juga menyampaikan kabar gembiran bahwa per tanggal 1 Juli 2020, dunia internasional juga telah mengakui TSS Selat Lombok dan Selat Sunda untuk beroperasi. “Mengingat Indonesia sebagai Negara kepulauan dan alat transportasi laut begitu diperlukan untuk penghubung antar pulau ini, maka TSS adalah jawaban untuk mendukung tata kelola lalu lintas laut,” katanya.

Yusuf menyebutkan secara geopolitik dan geoekonomi Indonesia memiliki peran yang sangat strategis, karena berada di antara Benua Asia dan Asutralia serta di antara Samudra Pasifik dan Hindia, sehingga menempatkan Indonesia sebagai poros maritim dunia. ”Dalam rangka mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia dan negara maju, tentu salah satu caranya adalah dengan melakukan pembangunan infrastruktur di wilayah laut yang berdasarkan atas Nawa Cita visi Presiden 2019-2024, dan pengembangan TSS sangat relevan terhadap hal tersebut,” katanya.

Untuk itu, dia menekankan pentingnya penguatan SDM yang mumpuni agar bisa mengelola TSS ini dengan baik serta menjawab semua kebutuhan dunia internasional. ”Kita harus bisa menjamin ketersedian dan kualitas SDM kita dalam mengelola TSS, sehingga para pelintas laut baik dari dalam maupun luar negeri akan merasa aman,” tandasnya. (bgn/humas)20071510

Comments
Loading...