Denpasar, Baliglobalnews
Tercatat 22 orang pendemo yang anarkis usai melakukan orasi dan menyampaikan aspirasi di depan Mabes Polda ditangkap anggota Kepolisian Daerah Bali pada Sabtu (30/8/2025).
“Kami mengamankan 22 orang yang paling aktif memprovokasi massa, di antaranya ada yang dari Jakarta, Jabar, Jateng, Jatim, Gorontalo, Flores, termasuk Bali. Mereka saat ini masih menjalani pemeriksaan di Polda Bali,” kata Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Ariasandy kepada wartawan.
Sementara untuk korban luka-luka dari personil Polda Bali sebagai 8 orang dan 2 orang sipil saat ini sudah di rawat di RS Trijata Polda. “Unjuk rasa boleh dan itu sah namun jangan anarkis, apalagi kita ketahui bersama Bali hampir 70% hidup dari sektor pariwisata, kalau kamtibmas terganggu otomatis akan mengganggu kunjungan wisatawan ke Bali,” tegasnya.
Aksi unjuk rasa di depan Mako Polda Bali Jl. WR Supratman Denpasar, jajaran Polda Bali menyiagakan kurang lebih 1.000 personel gabungan termasuk Pecalang Desa Adat Pagan. Kemudian, para pengunjuk rasa yang ikut sekitar lebih dari 300 orang terdiri dari mahasiswa, driver Ojol, LSM, LBH dan AMP yang dimulai sejak pukul 11.00 Wita.
Sejak awal perwakilan unjuk rasa menyerukan pembubaran DPR dan menuntut kejadian meninggalnya driver ojol di Jakarta, karena tertabrak Rantis Polri, agar diproses secara hukum.
Terkait hal tersebut Dirsamapta Polda Bali sempat naik ke podium untuk menenangkan massa dan akan menindak lanjuti tuntutan tersebut.
Namun sekitar pukul 15.30 Wita massa mulai anarkis diawali memaksa masuk Mako Polda Bali dengan mendobrak pintu gerbang utama disertai dengan melakukan pelemparan batu ke arah kantor dan petugas yang mengamankan, serta corat coret di pintu dan tembok Mako Polda.
Hingga berakibat beberapa personil Polri yang sedang bertugas melakukan pengamanan mengalami luka-luka akibat lemparan batu massa.
Dengan terpaksa pasukan PHH Brimob dan Samapta Polda Bali bertindak tegas namun sesuai SOP memaksa para pendemo mundur dan berusaha membubarkan, karena sudah anarkis dan sangat membahayakan warga sekitar.
Terkait kejadian tersebut, pihaknya mengajak seluruh lapisan masyarakat mari kita jaga Bali yang kita cintai ini agar tetap ajeg, aman dan damai. (bgn008)25083108