WHDI Perkuat Peran Perempuan Hindu dalam Pelestarian Budaya dan Adat Bali

Denpasar, Baliglobalnews
Penasihat Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) Provinsi Bali Ny. Giri Prasta mengajak jajaran WHDI untuk menunjukkan komitmen dalam menjaga nilai-nilai luhur budaya, adat, dan agama Hindu. Hal itu disampaikannya dalam rapat koordinasi di Sekretariat BKOW Provinsi Bali, Renon, Denpasar, pada Selasa (15/7/2025).
“Ibu Ketua WHDI kita adalah sosok yang mampu menjaga organisasi seperti perahu yang tetap melaju meskipun diombang-ambing gelombang. Ini hasil dari kegigihan dan komitmen beliau,” ujarnya.
Dia menegaskan bahwa WHDI bukan sekadar organisasi simbolik, melainkan memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga keberlangsungan adat, budaya, dan agama Hindu. Ia juga mendorong seluruh anggota agar aktif menjaga identitas Hindu Bali, termasuk melalui hal-hal mendasar seperti tata cara berpakaian ke pura dan edukasi kepada lingkungan sekitar. “WHDI bukan main-main, bukan sekadar pin atau atribut. Ini tentang kesakralan budaya kita. Kita punya tugas menyosialisasikan ini, paling tidak dimulai dari keluarga, anak-anak, dan lingkungan sekitar,” katanya.
Sebagai Ketua BKOW Provinsi Bali, dia juga mengajak seluruh organisasi perempuan untuk bersinergi dalam membangun Bali secara kolektif. “Kita tidak bisa bekerja sendiri-sendiri. Tanpa gotong-royong ibu-ibu di seluruh provinsi, mustahil kita bisa berhasil. Mari gunakan fasilitas yang ada dan berorganisasi dengan senang hati, bukan setengah hati,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, dia juga memperkenalkan program revitalisasi Tari Rejang WHDI, sebuah gerakan pelestarian seni sakral yang akan menjadi representasi WHDI Provinsi Bali pada tahun 2026. “Saya yakin perempuan Bali itu kuat dan cerdas. Mari bersama-sama membesarkan WHDI, dari Bali untuk Indonesia,” katanya.
Sementara Ketua WHDI Provinsi Bali, Tjok Istri Sri Rasmawati Yudhara, menyampaikan apresiasi atas dukungan pemerintah daerah melalui penyediaan ruang sekretariat tetap bagi WHDI Provinsi Bali, yang sebelumnya masih berpindah-pindah (nomaden). “Terima kasih kepada Ibu Wagub, yang juga sebagai penasihat kami, Ibu Seniasih Giri Prasta. Meski SK belum keluar, namun ruang sekretariat sudah diberikan. Ini bentuk nyata perhatian kepada kami, dan semoga ke depan WHDI Bali semakin berkembang,” katanya.
Dia juga menegaskan komitmennya untuk terus mengembangkan WHDI sebagai wadah pengabdian perempuan Hindu di Bali yang berkontribusi nyata dalam pelestarian budaya dan penguatan spiritual masyarakat.
Hadir perwakilan WHDI dari sembilan kabupaten/kota se-Bali. (*/bgn003)25071603