Walikota Jaya Negara Hadiri Peresmian SPKLU PLN di Jalan Hayam Wuruk Denpasar, Harapkan Net Zero Emission di Kota Denpasar Dapat Terwujud
Denpasar, Baliglobalnews
Pemerintah Kota Denpasar bersinergi dengan PT PLN (Persero) dan Pemerintah Provinsi Bali meresmikan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) Center pertama di Bali yang berlokasi di Jalan Hayam Wuruk, Denpasar. Peresmian ini dilakukan oleh PLN UID Bali dan dihadiri oleh Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara pada Jumat (31/10/2025).
General Manager PT PLN (Persero) UID Bali Eric Rossi Priyo Nugroho mengatakan SPKLU Center yang ada di Hayam Wuruk saat ini merupakan SPKLU terbesar di Bali, khususnya di Kota Denpasar. Pada lokasi SPKLU tersebut terdapat 8 mesin dengan 10 nozzle, dan terdapat 4 mesin yang fast charging, ultra fast charging. Sebelumnya, hanya ada 4 mesin yang kemudian pada perjalanannya ternyata antrian pelanggan pengisian cukup banyak, sehingga digagas untuk penambahan mesin agar bisa mengakomodir kebutuhan pelanggan. SPKLU Hayam Wuruk ini, merupakan salah satu tempat yang sudah dipilih oleh masyarakat pengguna kendaraan listrik yang ada di Kota Denpasar.
Selain di Hayam Wuruk, kata dia, masih ada SPKLU di lokasi lainnya, yakni UP3 Bali Selatan di depan Grand Lucky, dan SPKLU wilayah Sanur di area Semawang. Warga masyarakat yang tergabung pada komunitas kendaraan listrik bisa melihat di aplikasi PLN Mobile mengenai mana saja tempat pengisian yang tersedia, dan juga antriannya tidak terlalu panjang. “Hari ini kita meresmikan SPKLU Center yang ada di Hayam Wuruk dalam rangka mendukung percepatan Net Zero Emission 2060 di Indonesia. Tetapi tentunya kami di PLN UID Bali berkomitmen untuk mendukung kebijakan dari Bapak Gubernur Wayan Koster agar pada tahun 2045 atau 20 tahun lagi di Bali bisa mandiri energi dan menggunakan energi yang bersih,” katanya.
Dia juga menyampaikan salah satu yang sudah dilakukan PLN untuk mendukung kebijakan tersebut adalah untuk sistem pembangkitan, pihaknya sudah mulai beralih menggunakan pembangkit non-fosil dan beberapa tempat sudah dibangun PLTS. Ini adalah salah satu bentuk komitmen PLN dalam menggunakan energi yang lebih ramah lingkungan. “Kami juga sekaligus tentunya sudah mulai melakukan transisi kendaraan yang berbahan bakar fosil atau Internal Combustion Engine yang saat ini banyak sekali,” katanya.
Sementara Walikota Jaya Negara mengungkapkan Pemerintah Kota Denpasar sangat mendukung kebijakan pemerintah pusat terkait dengan Net Zero Emission di Bali. “Kami sangat tertarik apa yang disampaikan Bapak Priyo terkait kebijakan Net Zero Emission di Bali khususnya di Denpasar. Kami Pemkot Denpasar sangat mendukung program ini,” katanya.
Jaya Negara menjelaskan ada beberapa kondisi berkaitan dengan kendaraan kondisi saat ini di Denpasar. Yang pertama, untuk jumlah kendaraan pribadi tercatat 1.546.000 unit kendaraan, yang mana jumlah penduduk Denpasar hanya 750.000. Artinya, setiap satu keluarga, satu orang bisa memiliki minimal lima kendaraan. Kemudian untuk hal kedua, jika dilihat dari sisi pajak oksigen, pajak kendaraan, Kota Denpasar itu bisa dikatakan yang paling tinggi. Artinya jumlah kendaraan pelat DK yang di belakangnya A lebih banyak berasal Denpasar.
Dari hal tersebut, Walikota Jaya Negara mengatakan selain kemacetan, kondisi tersebut juga berdampak pada polusi udara. Saat ini, dapat kami sampaikan polusi udara Denpasar sekarang sudah mencapai 65%. Tentu sudah tidak ada alasan lagi pemerintah daerah harus mendukung ini. “Kami sangat berterima kasih atas peresmian SPKLU Bali Center yang ada di Jalan Hayam Wuruk ini, yang kebetulan berada di Kota Denpasar dapat dijadikan benchmark sekarang. Kami juga berkomitmen kuat untuk mendorong dan memberikan pelayanan kepada masyarakat agar memanfaatkan kendaraan listrik. Harapannya, jika ada pembiayaan dari pemerintah, dan bisa digunakan gratis oleh masyarakat, tentu berdampak pada penurunan emisi,” ujarnya.
Walikota Jaya Negara juga mengatakan, saat ini di Sanur sekarang pada hari tertentu itu Pemkot Denpasar mewajibkan untuk mobil listrik. Adapun saat ini telah disiapkan hampir 20 shuttle listrik. Maka pihaknya sangat mendukung keberadaan SKLU Semawang. “Saya rasa kami sebenarnya dari dulu sudah memulai. Begitu ada instruksi, para pejabat di OPD Pemkot Denpasar menggunakan kendaraan jenis hybrid. Sementara, Kepala Desa, Lurah, sudah memakai motor listrik. Ya mungkin nanti diikuti yang lainnya untuk mengarah ke motor listrik. Dengan adanya titik-titik pengisian ini, akan mendorong masyarakat untuk memanfaatkan mobil listrik di Bali, khususnya di Denpasar,” katanya. (*/bgn003)25103106

