Walikota Jaya Negara Hadiri Karya di Pura Dalem Tanjung Sari, Desa Adat Tanjung Bungkak
Denpasar, Baliglobalnews
Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, menghadiri upacara Melaspas Agung dan Tawur Panca Kelud serangkaian Karya Mamungkah, Ngenteg Linggih, Padudusan Agung lan Tawur Balik Sumpah Utama di Pura Dalem Tanjung Sari, Desa Adat Tanjung Bungkak, Denpasar, pada Rabu (15/6). Dalam upacara yang juga dihadiri Gubernur Bali, Wayan Koster, bersama Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati ini, Walikota Jaya Negara turut ngayah mesolah Topeng Dalem Arsa Wijaya.
Bendesa Adat Tanjung Bungkak, I Wayan Suja, menjelaskan rangkaian karya diawali dengan Matur Piuning Karya yang telah dilaksanakan pada 24 Mei lalu. Dilanjutkan dengan berbagai rangkaian seperti Negteg Beras dan Ngingsah. Pada Rabu (15/6) bertepatan dengan Buda Paing Wuku Kuningan dilaksanakan Upacara Melaspas Bagia Pulekerti, Melaspas Agung dan Tawur Panca Kelud. Sedangkan puncak karya akan dilaksanakan pada Anggara Kliwon Wuku Medangsia bertepatan dengan Tilem Sadha, 28 Juni mendatang.
Setelah puncak karya, kata Suja menjelaskan, Ida Bhatara akan nyejer hingga tanggal 4 Juli untuk selanjutnya nyineb pada tanggal 5 Juli. Sedangkan bulan pitung dina karya akan dilaksanakan pada 9 Agustus mendatang.
“Dengan pelaksanaan karya ini semoga Ida Sesuhunan yang berstana di Pura Dalem Tanjung Sari memberikan berkah kerahayuan kerahajengan kepada kita semua,” harapnya.
Sementara Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, mengatakan bahwa pelaksanaan Karya Mamungkah, Ngenteg Linggih, Padudusan Agung lan Tawur Balik Sumpah Utama di Pura Dalem Tanjung Sari, Desa Adat Tanjung Bungkak ini merupakan momentum bagi seluruh masyarakat untuk selalu eling dan meningkatkan srada bhakti kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa. Karenanya sudah sepatutnya seluruh elemen masyarakat, utamanya krama desa menjadikan ini sebuah momentum untuk menjaga keharmonisan antara parahyangan, palemahan, dan pawongan sebagai impelementasi dari Tri Hita Karana
“Dengan pelaksanaan pujawali ini mari kita tingkatkan rasa sradha bhakti kita sebagai upaya menjaga harmonisasi antara parahyangan, pawongan, dan palemahan sebagai impelementasi Tri Hita Karana,” ujarnya. (bgn003)22061503