Walikota Jaya Negara Buka Gelaran Denpasar Festival Ke-17, Dibalut Inaugurasi Kolosal ‘Surya Candra’, Hadirkan 190 UMKM Unggulan Denpasar
Denpasar, Baliglobalnews
Gelaran Denpasar Festival (Denfest) ke-17 Tahun 2024 yang mengusung tema ”Ngarumrum Kerta Langu, Kilau Denpasar” dibuka secara resmi oleh Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara didampingi Wakil Walikota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa dengan meletakkan bola kristal dalam balutan Inaugurasi bertajuk Surya Candra di Kawasan Titik Nol Catus Pata, Patung Catur Muka Denpasar, pada Minggu (22/12/2024) petang.
Rangkaian inaugurasi pembukaan Denfest kali ini diawali dengan pawai yang terdiri atas sajian kostum karnaval, dilanjutkan dengan Teruna-teruni Denpasar, Gong Suling, Tari Janger dan Tari Baris. Setelah pawai, turut dikemas apik atraksi tarian obor dengan konsep Glow in the Dark yang membuat tema ”Ngarumrum Kerta Langu Kilau Denpasar” ini semakin nyata dalam visualisasi karya seni pertunjukan.
Walikota Jaya Negara didampingi Wakil Walikota Arya Wibawa menjelaskan pelaksanaan Denfest sebagai festival rakyat merupakan upaya Pemkot Denpasar dalam menghadirkan hiburan serta menjadi puncak apresiasi bagi UMKM di Kota Denpasar. Dimana, dari serangkaian panjang proses pembinaan dan pengembangan UMKM, diharapkan Denfest mampu menjadi wahana promosi pelaku usaha dan perajin Denpasar untuk lebih dikenal masyarakat.
“Harapan kami secara berkesinambungan Denfest menjadi wahana kreatifitas di berbagai bidang, mulai dari seni, ekraf, teknologi, desain, modeling dan lain sebagainya yang mampu meningkatkan daya saing dan mendukung kemajuan ekonomi di Kota Denpasar,” ujarnya.
Secara umum, kata Jaya Negara, kehadiran tema “Ngarumrum Kerta Langu: Kilau Denpasar” di Denpasar Festival ke-17 ini mencerminkan dua aspek penting, yakni sebagai identitas kultural Denpasar dan dukungan pemerintah dalam bentuk strategi pembangunan. Denpasar tidak hanya melestarikan warisan leluhur, tetapi juga mengembangkannya menjadi sebuah ekspresi kontemporer yang relevan. Budaya menjadi akar yang kuat, dari mana tumbuh cabang kreativitas yang beragam, inklusif, dan terbuka terhadap pengaruh global.
“Filosofi tema ini diibaratkan seperti layangan Bali yang menari indah di langit-simbol harmoni antara tradisi yang kokoh dan modernitas yang memesona. Tema ini dirangkum sebagai “Kilau Denpasar” yang merupakan sebuah metafora yaitu kaya dan mendalam, yang menggambarkan perjalanan Kota Denpasar sebagai destinasi kesejahteraan dan keindahan yang berkelanjutan,” ujarnya.
Dia menyebutkan secara keseluruhan, Denpasar Festival menjadi menjadi wahana utama untuk menyaksikan, memamerkan, dan memanggungkan beragam produk kekinian dari berbagai sektor ekonomi kreatif di Kota Denpasar yang tak terpisahkan dengan pusaka budaya yang adiluhung. Denpasar Festival hingga kini selalu berhasil menyuguhkan perpaduan antara kreativitas tradisi dan modernitas sehingga dapat memberikan inspirasi bagi khalayak luas untuk terus berinovasi pada kemajuan kota.
“Di usia yang ke-17 ini, Denfest harus mampu menjadi Hub sekaligus ruang publik yang memberikan dorongan pertumbuhan perekonomian lewat lahirnya UMKM baik kuliner, kriya, ekraf hingga agribisnis yang berdaya saing, serta memberikan hiburan rakyat yang tentunya menjadi pilihan rekreasi jelang akhir tahun, harapan kami Denpasar Festival ini semakin mapan sebagai wadah inovasi, pelestarian budaya, dan akselerator ekonomi kreatif yang dinamis,” ujarnya.
Kadis Pariwisata Luh Putu Ryastiti mengatakan bahwa pelaksanaan Denpasar Festival selama 4 hari ini turut didukung oleh 30 grup musik dan 450 orang untuk pendukung pementasan budaya dengan di antaranya terdapat pementasan Tari Kathak dari Konsulat Jenderal India serta Tari Seka Kamoro, Mimika, Papua Tengah. Berbagai macam acara interaktif turut mengisi rangkaian acara di Denpasar Festival, di antaranya workshop dan lomba fotografi, parade merangkai bunga, hingga parade ngelawar.
Sementara Founder Naluri Manca, Ida Bagus Eka Harista menjelaskan bahwa Ianugurasi Surya Chandra merupakan sebuah karya yang menggambarkan perjalanan menuju kemenangan gemilang melalui harmoni antara kekuatan dan kelembutan, ambisi dan kebijaksanaan. Kisah ini terinspirasi oleh mitologi Surya (matahari) dan Chandra (bulan), dua entitas yang berbeda namun saling melengkapi untuk menciptakan cahaya yang menyinari semesta.
“Dengan ini, mereka menyadari bahwa kemenangan sejati bukan hanya tentang menaklukkan lawan, tetapi juga tentang menemukan harmoni dalam perbedaan. Dengan semangat Surya dan kebijaksanaan Chandra, mereka membawa kota menuju kemenangan yang tidak hanya mengagumkan, tetapi juga kemilau abadi yang menyinari masa depan,” ujarnya.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut Anggota DPD RI Dapil Bali Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra, panglingsir puri se-Kota Denpasar, Kajari Denpasar Agus Setiadi, Ketua DPRD Kota Denpasar I Gusti Ngurah Gede bersama segenap anggota, Sekda Ida Bagus Alit Wiradana, Forkopimda, perwakilan Pengadilan Negeri Denpasar, organisasi vertikal di lingkungan Kota Denpasar, BPK RI Perwakilan Bali, Ombudsman Provinsi Bali, Konjen Jepang, serta undangan lainya. (*/bgn003)24122208