Walikota Denpasar Hadiri Tawur Agung Balik Sumpah di Pura Mutering Jagat Dalem Sidakarya
Denpasar, Baliglobalnews
Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, menghadiri tawur agung balik sumpah serangkaian karya nangluk merana, ngusaba nini, ngusaba desa padudusan agung menawa ratna, di Pura Mutering Jagat Dalem Sidakarya, Desa Adat Sidakarya Rabu (20/12/2023).
Dalam kesempatan tersebut turut dilaksanakan penandatanganan prasasti oleh Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara bersama Bupati Tabanan, I Komang Gede Sanjaya dan Wakil Bupati Karangasem, I Wayan Artha Dipa.
Bendesa Adat Sidakarya, I Ketut Suka, menyampaikan karya nangluk merana, ngusaba nini, ngusaba desa padudusan agung menawa ratna, di Pura Mutering Jagat Dalem Sidakarya merupakan sebuah upacara yang baru kali ini bisa terlaksana sejak ratusan tahun lalu. Dimana, pelaksanaan karya ini atas gotong-royong antara masyarakat dan pemerintah.
Dia menyebutkan pelaksanaan karya ini tidak lepas kaitannya dengan wabah Covid-19 yang melanda dunia pada beberapa tahun lalu. Dimana, berdasarkan purana yang menceritakan perjalan Dalem Waturenggong, bahwa dulu juga terdapat wabah serupa, dimana dengan tanda-tanda alam tersebut digelar sebuah upacara yang serupa dengan karya kali ini.
Ketut Suka mengatakan pelaksanaan karya ini bertujuan untuk menjaga keseimbangan alam semesta beserta isinya. Hal ini juga untuk menetralisir aura negatif yang mengganggu kehidupan manusia, sehingga dapat mewujudkan kehidupan yang aman damai gemah ripah loh jinawi.
“Tujuannya tentu tidak lain adalah untuk menjaga keseimbangan alam semesta beserta isinya serta menghindari seluruh umat manusia dari marabahaya,” ujarnya.
Sementara Walikota Jaya Negara didampingi Wakil Walikota Agus Arya Wibawa menyambut baik pelaksanaan karya ini. Dimana, karya tersebut merupakan momentum bagi seluruh masyarakat untuk selalu eling dan meningkatkan srada bhakti kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa. Sehingga, sudah sepatutnya seluruh elemen masyarakat menjadikan ini sebuah momentum untuk menjaga keharmonisan antara parhyangan, palemahan, dan pawongan sebagai implementasi dari Tri Hita Karana.
“Dengan pelaksanaan karya agung ini mari kita tingkatkan srada bakti kita sebagai upaya menjaga harmonisasi antara parahyangan, pawongan dan palemahan sebagai implementasi tri hita karana,” ujarnya.
Rangkaian karya telah dimulai sejak 29 Oktober lalu dengan matur piuning Karya, sedangkan puncak karya akan dilaksanakan pada Purnama Kapitu, Rabu (27/12) mendatang. Sedangkan puncak karya pujawali di Pura Mutering Jagat Dalem Sidakarya akan jatuh pada Tumpek Landep, 30 Desember mendatang. (bgn003)23122006