Wakili Ketua DPRD Badung, Rara Hita Hadiri Pembukaan Konferensi Wilayah X PPTI Bali

Mangupura, Baliglobalnews
Anggota DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) Badung, Ni Luh Putu Gede Rara Hita Sukma Dewi, mewakil Ketua DPRD Putu Parwata, menghadiri pembukaan Konferensi Wilayah X Perkumpulan Pemberantasan Tuberkulosis Indonesia (PPTI) Bali di Ruang Madya Gosana lantai III Sekretariat DPRD Puspem Badung pada Jumat (3/12).
Anggota DPRD Badung, Ni Luh Putu Gede Rara Hita Sukma Dewi mengatakan dengan adanya konferensi wilayah X ini sudah jelas adanya kepengurusan yang baru. Dia mengucapkan terima kasih kepada pengurus yang lama, karena sudah menjalankan programnya dengan baik di masa baktinya dan sekaligus mengucapkan selamat kepada kepengurusan yang baru beserta jajarannya.
Rara Hita mengharapkan pengurus baru bisa membawa program-program PPTI ke arah yang lebih baik. Pasalnya, kata dia, PPTI adalah jembatan bagi masyarakat, khususnya penderita TBC bisa mendapat perhatian dari pemerintah.
Dia mengaku sempat berbincang sedikit dengan Ketua PPTI bahwa angka kasus TBC ini adalah nomor 2 di Indonesia. “Jadi, menurut saya, sudah sepatutnya pemerintah memberikan perhatian, karena ini terkait dengan kesehatan masyarakat,” katanya.
Rara Hita juga berharap dengan adanya konferensi wilayah X PPTI Bali ini ke depan bisa tetap menyentuh masyarakat, khususnya penderita TBC hingga sampai ke pelosok. “Dengan demikian masyarakat Indonesia bisa semakin sehat, khususnya penderita TBC juga bisa mendapat fasilitas penyembuhan maupun fasilitas pengobatan yang baik. Tentu ini tidak lepas dari perhatian dan juga bantuan dari pemerintah,” tandasnya.
Kadis Kesehatan Provinsi Bali, Ketut Suarjaya, mewakili Gubernur Bali Wayan Koster, mengatakan selama ini PPTI sudah berperan sangat aktif dalam upaya mulai pencegahan dan penanggulangan TBC. Kemudian dalam upaya pelayanan pengobatan juga membantu masyarakat dalam pengawasan minum obat.
“Selama ini kami rasakan dan mungkin PPTI wilayah Bali termasuk yang sangat aktif. Karena memang baik di Provinsi maupun kabupaten Kota ini didukung memang tenaga- tenaga yang memang walaupun sebagai relawan tapi juga memiliki komitmen yang baik untuk penanggulangan TBC,” katanya.
Untuk di Bali, kata dia, memang penemuan kasus sejak pandemi Covid-19 ini agak menurun dan seluruh Indonesia pun juga menurun. Pasalnya, angka penemuan kasus belum mencapai target 44 persen, hanya baru mencapai 34 persen dalam penemuan kasus. Kemudian angka kesembuhannya juga sangat banyak. Untuk angka kesembuhan TBC di Bali sudah mencapai 90 persen, artinya 90 persen orang yang terdeteksi menderita TBC diobati sudah sembuh dan 10 persennya belum sembuh.
“Hanya ada 10 persen yang belum, sehingga ini berpotensi bisa menjadi resisten dan meninggal. Ini menjadi perhatian kita bersama karena kasus resistensi obat pada TBC ini berdampak pada meningkatnya gejala gejala yang berat bahkan meningkatnya angka kematian,” ujarnya. (bgn003)21120306