Wagub Cok Ace Minta Dukungan Menparekraf Bangkitkan Pariwisata Bali
Gianyar, Baliglobalnews
Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, yang juga menjabat sebagai Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) berharap kehadiran Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno di Bali dapat menjadi pemantik semangat para pelaku pariwisata di tengah kondisi ekonomi yang sangat sulit di masa pandemi ini. Hal itu disampaikannya pada pembukaan Rapat Kerja Daerah I, periode 2020-2025 di Ubud, Gianyar, Kamis, (11/2).
Cok Ace meminta pelaku pariwisata di daerah jangan sampai melepas aset-aset yang dimiliki, meskipun di tengah kondisi sulit yang diakibatkan oleh dampak pandemi. Untuk itu dibutuhkan kesabaran dari para pengusaha, sehingga aset-aset masih tetap dapat dijaga.
Selain itu, Wagub Cok Ace juga meminta dukungan pinjaman lunak atau soft loan yang telah diajukan kepada pemerintah pusat dan saat ini sedang diperjuangkan oleh Menparekraf dapat segera terealisasi, hal ini untuk membantu industri pariwisata di Bali agar bangkit kembali.
”Tidak hanya soft loan yang kami minta dukungan dari pusat, namun program-program lain untuk membangkitkan ekonomi dan pariwisata juga kami harapkan,” ujar Guru Besar ISI Denpasar itu.
Menanggapi hal tersebut, Menparekraf RI Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan pihaknya mendukung penuh kebangkitan pariwisata Bali, mengingat Bali merupakan tulang punggung devisa negara. Untuk itu, pihaknya telah melakukan beberapa kajian terkait program-program yang akan digagas untuk mendorong pariwisata Bali. Salah di antaranya terkait soft loan, pihaknya sudah melobi pimpinan menteri terkait dan segera akan diajukan kepada Presiden untuk disetujui. Selain itu, ia juga tengah menyiapkan terobosan Free Covid Corridor (FCC).
”Jadi rencananya yang boleh masuk ke sini adalah wisatawan yang sudah mendapatkan vaksin di negara asalnya dan di sini dilakukan antigen dan mereka bisa langsung beraktivitas, karena mereka sudah free covid,” katanya.
Sandiaga mengungkapkan konsep itu telah diterapkan belum lama ini dengan program datangnya 5.000 tenaga kerja asing asal Cina di Morowali, Sulawesi Tenggara.
Dia menyebutkan sedang mempelajari pola itu agar bisa diterapkan di sektor pariwisata. Penerapannya diprioritaskan terutama di Bali. Untuk mendukung hal itu, maka Bali juga bisa mendapatkan satu perhatian khusus dari segi vaksin, khususnya bagi para pekerja di dunia pariwisata. Dia berharap terobosan ini menjadi suatu motivasi untuk membangkitkan pariwisata dan ekonomi Bali.
”Ini bisa menyelamatkan lapangan pekerjaan dan kita harus mulai mempersiapkan kebangkitan sektor ini,” pungkasnya. (bgn003)21021122