Wabup Suiasa Harapkan Dharma Shanti Nyepi Dijadikan Momentum Mulat Sarira
Mangupura, Baliglobalnews
Wakil Bupati Badung, I Ketut Suiasa, berharap agar dharma shanti Nyepi Tahun Caka 1943 dijadikan sebagai momentum untuk melakukan introspeksi diri, mulat sarira selama kurun waktu satu tahun.
”Melalui dharma shanti ini kita dapat mengevaluasi diri baik secara pribadi, kelompok maupun sebagai komunitas, sejauh mana kita sudah mampu mewujudkan, melaksanakan sesuai dengan harapan kita bersama. Sejauh mana kebermanfaatannya bagi semua orang yang tidak terbatas pada diri kita, kelompok kita,” ujar Suiasa saat menghadiri acara Dharma Shanti Nyepi Tahun Caka 1943 lingkungan Pemerintahan Kabupaten Badung di Pelataran Pura Lingga Bhuana Puspem Badung, Sabtu (3/4).
Suiasa mengatakan momentum itu harus selalu dibangun dan dijadikan sebagai titik awal untuk dapat memperbaiki perbuatan-perbuatan agar lebih cepat, lebih baik dan lebih bisa menyesuaikan dalam melaksanakan tugas-tugas yang semuanya demi kebaikan bersama.
Di samping itu, kata dia, acara dharma shanti di Kabupaten Badung yang rutin dilaksanakan setiap tahun setelah merayakan Hari Raya Suci Nyepi terpenting adalah bagaimana umat mampu mengimplementasikan semangat nilai-nilai, yang mana intinya ingin mewujudkan suatu kedamaian hati, pikiran dan perilaku dalam kehidupan di dunia ini dengan semua sesama. Terlebih lebih dalam rangka meningkatkan rasa persaudaraan terutama satu sesama Umat Hindu dan juga meningkatkan persaudaraan dengan umat lainnya.
”Momen dharma shanti ini selain untuk meningkatkan kerukunan internal umat Hindu, juga kita semangatkan, gelorakan jiwa keindonesiaan kita. Bahwa kebhinekaan itu adalah sesuatu yang mutlak dan harus kita wujudkan, pertahankan dan kita rawat untuk selama-lamanya dalam kehidupan kita berbangsa dan bernegara di Indonesia ini,” pungkasnya.
Sementara Ketua PHDI Badung Gede Rudia Adiputra, mengatakan kegiatan dharma shanti Nyepi yang diselenggarakan di Badung dengan sangat sederhana yakni melalui persembahyangan bersama mohon kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa agar semua krama Badung khususnya umat Hindu dituntun untuk mampu bertahan bersabar, saling asah, saling asih, saling asuh saling memberi sekaligus saling memaafkan. Sehingga dengan demikian potensi negatif dalam diri setiap orang dapat terangkat menjadi semakin positif.
Dari kondisi ini pihaknya berharap dengan pikiran positif, dengan pikiran ikhlas dengan lapang dada, maka imunitas tubuh akan kuat. ”Ini harapan kita juga dalam menangkal dahsyatnya pengaruh Covid-19 yang sungguh-sungguh menyerang dan menggoda kehidupan kita bersama,” ucapnya.
Rudia Adi Putra mengatakan dengan tenggang rasa, saling memaafkan maka akan dapat menyatukan kekuatan, menyatukan semangat untuk tetap meningkatkan dharma bhakti kepada Catur Guru yakni bakti kepada Ida Sang Hyang Widhi sebagai Guru Swadyaya, bhakti Guru Rupaka, bhakti kepada Guru Pengajian dan bhakti kepada Guru Wisesa. ”Hal ini yang kita inginkan dari implementasi semangat dharma shanti ke depan,” ujarnya.
Dharma santi diawali dengan persembahyangan bersama yang dihadiri oleh para sulinggih lanang istri, Ketua Widya Sabha Badung Wayan Rai Sudiasa, perwakilan FKUB Badung, perwakilan Dinas Kebudayaan, Badan Kesbangpol, Kementerian Agama dan WHDI Badung dengan jumlah undangan terbatas dan mengikuti prokes yang ketat. (bgn003)21040421