Wabup Diar Kukuhkan Relawan Donor Darah Desa Belantih dan Desa Selulung
Bangli, Baliglobalnews
Wakil Bupati (Wabup) Bangli I Wayan Diar, selaku Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Bangli, kembali mengukuhkan relawan donor darah berbasis desa. Kali ini pengukuhan dilaksanakan di dua tempat yakni di Desa Belantih, kemudian di Desa Selulung Kintamani pada Rabu (6/7/22). Di Desa Belantih, pelantikan dipusatkan di Balai Serba Guna Desa Belantih, sedangkan untuk di Desa Selulung dilaksanakan di ruang rapat Kantor Perbekel Desa Selulung.
Perbekel Desa Belantih, I Nengah Wardana, mengatakan bersama masyarakat Desa Belantih sangat mengapresiasi program “Gema Sadia Bisa” (gerakan masyarakat sadar donor darah berbasis desa), yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Bangli melalui Palang Merah Indonesia. Relawan Desa Belantih akan selalu siap dipanggil untuk melaksanakan donor darah apabila ada masyarakat yang membutuhkan darah. “Semoga dengan dilaksanakannya program ini masyarakat sadar bahwa sebenarnya kita harus bahu-membahu untuk melaksanakan kegiatan kemanusiaan ini, untuk membantu sesama, serta untuk ke depannya tidak lagi terjadi kekurangan stok darah di Kabupaten Bangli,” katanya.
Perbekel Desa Selulung, I Putu Jaya Menala, menyambut baik program yang dilaksanakan PMI Kabupaten Bangli. Pihaknya bersama masyarakat Selulung selalu akan mendukung program tersebut dalam rangka pemenuhan kebutuhan darah di Kabupaten Bangli. “Semoga untuk ke depannya semakin banyak lagi masyarakat yang mau bergabung untuk menjadi relawan donor darah,” katanya.
Sementara Wayan Diar menyampaikan PMI adalah salah satu aset bangsa yang perlu dijaga dan dikelola secara profesional. Dimana PMI terus dituntut untuk berada di garis terdepan di bidang penanganan bencana, pengelolaan darah dan ikut serta dalam menangani tugas kemanusiaan lainnya, karena PMI adalah mitra strategis bagi pemerintah dan menjadi mitra yang paling bermanfaat bagi lembaga lainnnya. Pihaknya berharap dengan terbentuknya relawan donor darah sukarela Desa Belantih dan Desa Selulung tersebut menjadi langkah yang sangat baik untuk memotivasi desa-desa lain bergerak bersama untuk membantu sesama. “Setetes darah kita sangatlah berguna bagi sesama,” ujarnya.
Diar menyatakan masih banyak kendala yang harus dihadapi, seperti kurang terpenuhinya kebutuhan darah selama ini yang menjadi permasalahan utama di Kabupaten Bangli, dimana PMI belum bisa maksimal dalam penyediaan darah untuk masyarakat yang membutuhkan darah.
Untuk meminimalisir itu semua, pihaknya membuat sebuah terobosan dan inovasi dengan program Gema Sadia Bisa. “Diharapkan dengan terbentuknya relawan donor darah sukarela ini, ke depannya tidak ada lagi terdengar kasus yang disebabkan kekurangan persediaan darah serta masyarakat dapat terlayani dengan maksimal,” tandasnya. (bgn003)22070701

