Media Informasi Masyarakat

Universitas Primakara Kukuhkan 400 Maba, Dihadiri Stafsus Bidang Ekonomi Kreatif

Denpasar, Baliglobalnews

Universitas Primakara mengukuhkan sekitar 400 mahasiswa baru dalam acara Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) yang berlangsung meriah di Denpasar.

Hadir musisi sekaligus Staf Khusus Kepresidenan Bidang Ekonomi Kreatif Yovie Widianto yang memberikan motivasi kepada para mahasiswa terkait peran penting kreativitas, teknologi, dan hati manusia dalam era digital.

Rektor Universitas Primakara I Made Artana menyampaikan kehadiran Yovie menjadi inspirasi bagi mahasiswa baru, sekaligus memperkuat visi Primakara sebagai kampus yang berfokus pada ekonomi digital dan entrepreneurship. “Kami ingin melahirkan generasi kreatif yang tidak hanya menguasai teknologi, tetapi juga memiliki kepekaan sosial dan budaya. Kehadiran sosok Yovie Widianto memberi teladan nyata tentang bagaimana teknologi dan hati dapat berjalan beriringan,” katanya dalam keterangannya di Denpasar pada Selasa (16/9/2025).

Dalam tahun akademik 2025/2026, kata Artana, program studi Informatika dan Bisnis Digital menjadi yang paling diminati calon mahasiswa baru. Hal ini mencerminkan besarnya minat generasi muda Bali untuk mengembangkan kompetensi di bidang teknologi informasi sekaligus menjawab tantangan diversifikasi ekonomi di luar sektor pariwisata. “Universitas Primakara akan terus berkomitmen menjadi pionir di bidang pendidikan berbasis teknologi, kreativitas, dan kewirausahaan, serta
membuka ruang kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan untuk mendukung lahirnya inovator muda di Bali,” ucapnya.

Sementara Yovie Widianto menekankan bahwa kecerdasan buatan (AI) telah membuka peluang luas di dunia industri kreatif, termasuk musik. Namun, ada hal mendasar yang tidak dapat digantikan AI, yaitu ketulusan dan hati manusia dalam berkarya. “Teknologi dapat menjadi mitra yang luar biasa, tetapi karya yang lahir dari hati akan selalu hidup lebih lama di benak pendengar. Lagu Cantik yang saya ciptakan hampir tiga dekade lalu masih dinyanyikan generasi sekarang, bukan karena teknologinya, tetapi karena ketulusannya,” ujarnya. (bgn008)25091605

Comments
Loading...