Media Informasi Masyarakat

UMKM, Motor Awal Penggerak Perekonomian Nasional

Jakarta, Baliglobalnews

Tanpa inovasi dan tranformasi bisnis, UMKM akan kesulitan untuk pulih dari krisis ditengah pandemi. Apalagi di ekosistem digital saat ini, banyak sekali perubahan yang berlangsung begitu cepat terutama dari tren produk terbaru.

Demikian dikatakan Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat, Atal S Depari, ketika membuka sekaligus memberi sambutan acara webinar nasional dengan tema “Pers Mendorong Perbankan Mempercepat Sektor Digitalisasi UMKM dan Sistem Pembayaran 2025 ” di Sekretariat PWI Pusat, Gedung Dewan Pers, Kebon Sirih Jakarta, Rabu (2/6).

Menurut Atal, disadari atau tidak, UMKM sebagai motor awal penggerak perekonomian nasional. “Tentu saja berbagai langkah perlu dilakukan untuk menstimuluskan keberlangsungan dan perkembangan UMKM di Indonesia yang salah satunya memanfaatkan platform digital,” katanya.

Sementara Staf Ahli Menteri Koperasi dan UKM, Fiki Satari, mewakili Menteri Koperasi dan UKM, mengatakan Pemerintah menargetkan 30 juta UMKM untuk masuk ke dalam ekosistem digital pada tahun 2024 untuk memacu pertumbuhan ekonomi Indonesia yang terdampak pandemi Covid-19.

Fiki juga mengatakan saat ini 12,5 juta UMKM atau setara 19 persen dari total pelaku UMKM sudah masuk ke dalam ekosistem digital,sehingga bisa memenuhi target pada tahun 2024 diperlukan 17,5 juta UMKM yang harus didorong untuk masuk ke dalam ekosistem digital dalam tiga tahun ke depan.

Dia juga mengatakan ada empat hal fundamental yang harus ditingkatkan oleh pelaku UMKM agar bisa memasukkan produknya ke dalam ekosistem digital, yaitu literasi digital, kapasitas produksi, kualitas produk, serta akses pasar.

“Yang pertama literasi digital itu sendiri. Data survei saat ini menunjukkan hampir 75 persen permasalahan dalam keberlanjutan UMKM masuk e-commerce adalah kesiapan UMKM itu sendiri, terkait karakteristik dan budaya penjual, misalnya pedagang sulit dikontak,” katanya.

Turut menjadi pembicara dalam webinar itu Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja. Dia menyebutkan pasar global saat ini sangat tertarik terhadap produk UMKM lokal yang memiliki potensi untuk merambah pasar ekspor.

Jahja juga mengatakan puluhan calon pembeli dari luar negeri tertarik pada produk-produk UMKM lokal yang ditawarkan dalam acara UMKM Fest yang diadakan BCA beberapa waktu yang lalu.

“Kita coba on boarding produk UMKM layak ekspor. Pada saat acara UMKM Fest itu kita atur waktu meeting dengan calon pembeli dari luar negeri, kenyataannya peminatnya lumayan banyak. Puluhan memang, tidak sampai ratusan, tetapi ini breakthrough, sehingga ada peluang untuk masuk ke situ,” kata Jahja.

Sedangkan nara sumber lainnya, Roy Krisdianto, mengungkapkan perlu ada mindset yang diubah agar semua pelaku UMKM di Indonesia bisa lebih maju dan berkembang. “Rata-rata rentang usia pengusaha UMKM kita memang di usia yang tidak muda lagi, dan juga masih banyak yang takut dengan komputer atau bahkan pembayaran digital. Terkadang itu yang sering menjadi masalah. Jika ingin UMKM kita besar, generasi milenial kita perlu diedukasi kewirausahaan, sehingga lebih berani untuk berjualan di ekosistem digital,” ucapnya.

Acara Webinar yang dimoderatori oleh Vira Widiyasari Fintech & Payment Businnes Head Tokopedia ini dihadiri juga oleh Sekjen PWI Pusat,Pengurus PWI Pusat,serta ratusan wartawan dari seluruh Indonesia. (bgn003)21060307

Comments
Loading...
Learn how this AI engine works locally.