Tinjau Pasar Rakyat Pemprov Bali, Ny. Koster Ajak Pedagang Gunakan Kemasan Aman bagi Kesehatan
Denpasar, Baliglobalnews
Ny. Putri Suastini Koster selalu Ketua TP PKK Provinsi Bali dan Ketua Umum Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Bali membuka dan meninjau pelaksanaan Pasar Rakyat Pemprov Bali Menyambut Hari Raya Nasional yang digelar di Depan Kantor Gubernur Bali, Jumat (7/5). Saat meninjau stan yang menawarkan berbagai produk pangan segar maupun olahan, Ny. Koster mengajak pedagang agar menggunakan tempat atau kemasan yang aman bagi kesehatan.Istri orang nomor satu di Bali itu menilai pelaku IKM/UMKM Bali makin peduli terhadap kemasan produk.
“Dilihat dari kemasan sudah mulai ada kemajuan, rata-rata dibuat lebih menarik,” ujarnya.Fia mengingatkan agar mereka tak mengabaikan faktor keamanan dan kesehatan. “Silakan saja buat kemasan yang unik dan semenarik mungkin, tapi harus tetap memperhatikan faktor kepantasan dan kesehatan agar tidak membahayakan bagi tubuh saat makanan itu dikonsumsi,” katanya.Terkait dengan kemasan aman, satu di antara stan yang menarik perhatiannya penjual tipat cantok dan rujak. Si pedagang menempatkan ketupat pada bokor berbahan fiber. Melihat hal itu, Ny. Koster menyarankan sebaiknya ketupat ditempatkan pada wadah berbahan anyaman bambu yang dialasi daun pisang. Dia khawatir ketupat yang kontak langsung dengan bahan fiber dan cat akan berdampak pada kesehatan konsumen.
Selain soal kemasan, perempuan yang dikenal sebagai penyair berbakat itu juga mendorong pelaku IKM/UMKM terus mengasah kemampuan agar bisa menghasilkan olahan pangan dengan citarasa yang bisa memenuhi selera konsumen. “Jadi, bukan hanya kemasannya saja yang dipercantik, rasa juga harus diperhatikan,” katanya. Ny. Koster juga menyinggung dampak pandemi Covid-19 yang sangat dirasakan oleh pelaku IKM/UMKM Bali. Karena penerapan protokol kesehatan yang membatasi mobilitas warga, sebagian pelaku IKM/UMKM harus berjualan dari rumah dan tak bisa menyapa konsumen secara langsung. Lebih dari itu, omzet mereka pun rata-rata mengalami penurunan.
Bertolak dari kondisi tersebut, dia menyambut positif kegiatan Pasar Rakyat Menyambut Hari Raya Nasional yang diselenggarakan atas kerjasama Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Bali, TP PKK Provinsi Bali, Dharma Wanita Persatuan Provinsi Bali, Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) dan Gatriwara Provinsi Bali. Ia menyebut kegiatan ini sebagai hal yang sangat membahagiakan bagi pelaku IKM/UMKM karena mereka bisa kembali menyapa konsumen secara langsung.Dia juga mengajak pelaku IKM/UMKM memanfaatkan waktu jeda di masa pandemi untuk mengevaluasi apa yang bisa dilakukan untuk meningkatkan daya saing.
“Dengan demikian, ketika masa pandemi ini melandai, IKM/UMKM kita siap. Jangan sampai yang lain sudah start, kita baru pemanasan,” katanya.Dalam kesempatan itu, dia juga mengingatkan agar penerapan protokol kesehatan tetap diperhatikan. “Apapun kegiatannya, silahkan laksanakan. Tapi dengan protokol kesehatan ketat seperti penggunaan masker, jaga jarak dan penggunaan hand sanitizer. Belajar dari negara lain, jangan sampai kita yang sudah bagus jadi ambyar lagi karena lalai,” katanya.. Sementara Kadis Koperasi UKM Provinsi Bali, I Wayan Mardiana, menyampaikan kegiatan itu untuk memudahkan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan akan produk-produk pangan yang aman, segar dan sehat.
Selain itu, Pasar Rakyat Pemprov Bali yang berlangsung selama dua hari mulai 7 hingga 8 Mei 2021 juga bertujuan membantu para pelaku IKM/UMKM dalam memasarkan produk mereka.Dia menyebutkan Pasar Rakyat Pemprov Bali melibatkan 40 pelaku IKM/UMKM yang menawarkan produk komoditi seperti daging telur, beras dan produk olahan pangan lainnya dengan harga di bawah harga pasaran karena yang dilibatkan adalah produsen bukan pedagang. Melihat tingginya antusiasme pelaku IKM/UMKM dalam mengikuti kegiatan ini, pihaknya akan mempertimbangkan kemungkinan Pasar Rakyat Pemprov Bali menjadi agenda berkelanjutan.Disinggung mengenai kendala pemasaran yang dihadapi pelaku IKM/UMKM, Dinas Koperasi UKM Provinsi Bali telah melakukan sejumlah upaya, satu diantaranya pelatihan digitalisasi pemasaran melalui marketplace.
Mengandeng sejumlah marketplace, selama periode Januari hingga Maret 2021, Diskop UKM Bali telah melatih 1.026 pelaku UMKM dan 250 di antaranya telah bergabung dalam sistem penjualan online. “Setelah bergabung, mereka merasakan sekali manfaatnya karena jangkauan pemasaran lebih luas dan penghasilan mereka meningkat,” ucapnya sembari menegaskan bahwa ke depannya Diskop UKM Bali akan terus mendorong pelaku UMKM beralih dari sistem pemasaran konvensional ke digital.Pasar Rakyat Pemprov Bali juga dikunjungi Wakil Gubernur Bali Cok Ace, Kepala Kantor Perwakilan BI Bali Trisno Nugroho, Ketua BKOW Bali Ny. Cok Ace, Ketua DWP Bali Ny. Indra dan Kepala OPD di lingkungan Pemprov Bali.
Pegawai Pemprov Bali dan masyarakat yang kebetulan sedang beraktivitas di seputaran Lapangan Puputan Margarana Niti Mandala Denpasar tampak antusias berbelanja. (bgn003)21050720