Media Informasi Masyarakat

Tinjau Isoter Berbasis Desa di Ubud, Wagub Cok Ace Harapkan Angka Kasus Covid-19 Bisa Menurun

Gianyar, Baliglobalnews

Terjadinya gelombang kedua akibat varian baru Covid-19 di Bali terus mendapatkan perhatian. Berbagai upaya untuk menurunkan angka kasus baru dan kematian terus diupayakan oleh Pemprov Bali bersama Satgas Penanggulangan Covid-19 di Bali. Salah satu upaya yang dipercaya bisa menekan laju penyebaran adalah dengan pelaksanaan Isolasi Terpusat (Isoter). Isoter berbasis desa menjadi salah satu cara penekanan laju kasus Covid-19 di Bali.Demikian disampaikan Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, saat memimpin rapat peninjauan pelaksanaan isoter berbasis desa di Kantor Camat Ubud, Gianyar, Rabu (25/8). “Sebagai salah satu green zone, bersama dengan Sanur dan Nusa Dua, saya berharap pelaksanaan Isoter berbasis Desa ini membuahkan hasil dalam menekan laju penyebaran virus,” katanya.Pemprov Bali, kata Wagub, juga melakukan berbagai pendekatan isoter, seperti isoter di hotel-hotel berbintang yang difasilitasi Pemprov bersama dengan Pemkab/Pemkot, dan Isoter berbasis desa.

“Saya meyakini isoter berbasis desa sangat bagus diterapkan di Bali karena ini juga sesuai dengan kearifan lokal kita. Mungkin banyak masyarakat yang kurang nyaman jika harus diisolasi di hotel dan jauh dari tempat tinggal. Sehingga isolasi secara terpusat dengan fasilitas desa bisa menjadi salah satu solusi,” katanya.Untuk itu, Cok Ace pun mendorong desa-desa untuk terus meningkatkan jumlah Isoter serta mengajak masyarakat untuk tidak ragu lagi menjalani perawatan di Isoter selain  juga testing. “Tentu saja target vaksinasi terus kita kejar, sehingga masyarakat Bali bisa memenuhi target vaksin pada September mendatang,” katanya.Kalaksa BPBD, Made Rentin dan Kadiskes Ketut Suarjaya, juga meyakini bahwa pelaksanaan isoman selama ini cukup berisiko, mengingat kultur rumah di Bali yang dihuni oleh banyak orang/KK, serta jiwa kekerabatan yang tinggi jika ada orang sekitar sakit maka tetangga beramai-ramai menjenguk.

Konsep isoter berbasis desa, menurut Made Rentin, bisa memanfaatkan rumah-rumah penduduk yang tidak terpakai atau fasilitas desa, tentu saja dengan pengawasan ketat dari aparat desa.Kadiskes Ketut Suarjaya menambahkan, angka kasus baru di Bali masih cukup tinggi, sekitar 26%, dikarenakan varian delta yang 10 kali lebih cepat menyebar dibandingkan dengan varian Covid-19 yang biasa. Sementara untuk angka kematian di Bali 90% adalah masyarakat yang belum divaksin.”Untuk itu penambahan isoter serta percepatan pencapaian vaksinasi kita targetkan agar bisa segera keluar dari pandemi ini,” katanya. (bgn003)21082508

Comments
Loading...