Media Informasi Masyarakat

TCI Pariwisata Unud Beri Pelatihan 86 Pemandu Wisata Belajar Bahasa Mandarin 

Denpasar, Baliglobalnews

Tourism Confucius Institute (TCI) Fakultas Pariwisata Universitas Udayana (Unud) melakukan pengabdian kepada masyarakat, dengan memberikan pelatihan kepada 86 peserta dari anggota Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Bali, untuk belajar bahasa Mandarin.

Kegiatan pengabdian berupa kelas pelatihan bahasa Mandarin itu dibuka secara resmi, Dekan Fakultas Pariwisata Universitas Udayana, I Wayan Suardana, di Ruang Nusantara Gedung Agrokompleks, Kampus Sudirman, Denpasar, pada Selasa (5/7).

“Kegiatan pengabdian kepada masyarakat merupakan bentuk tindak lanjut penandatanganan LoI (Letter of Intent) antara Dekan Fakultas Pariwisata dengan Ketua DPD HPI Bali,” kata Ketua TCI Fakultas Pariwisata Unud, I Made Sendra.

Peserta berasal dari berbagai divisi yang berminat untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Mandarin seperti divisi guide Jepang (25 orang), guide Korea (24 orang), guide Rusia (12 orang), guide Prancis (8 orang), Guide Inggris (7 orang), guide Belanda (6 orang), dan guide Jerman (2 orang).

“Kegiatan pengabdian akan dilaksanakan selama tiga bulan ke depan. Melalui pelatihan ini diharapkan seluruh peserta dapat meningkatkan kemampuan berbahasa Mandarin dan juga memahami budaya Tiongkok,” ujarnya.

Merujuk data kunjungan wisatawan ke Bali, sebelum pandemi Covid-19 wisatawan China telah menjadi pasar wisata dominan di Bali. Jumlah kunjungan wisatawan Cina langsung ke Bali mengalami peningkatan yang signifikan dari tahun 2008 – 2015.

Pada tahun 2008, wisatawan Cina menduduki peringkat kelima tertinggi. Kemudian pada 2012, mereka tertinggi kedua setelah turis Australia. Posisi ini bertahan hingga tahun 2016. Selanjutnya pada tahun 2017 wisatawan Tiongkok menjadi peringkat 1 hingga tahun 2019.

“Berdasarkan data kuisioner online di Cina selama pandemi Covid-19, Bali masih menjadi destinasi favorit wisatawan China. Kami berharap, Republik Rakyat Tiongkok akan membuka perbatasannya untuk penerbangan langsung dari Tiongkok ke Indonesia, khususnya Bali, sebelum dilangsungkan KTT G20,” katanya.

Dengan adanya pelatihan ini, Dekan Fakultas Pariwisata berharap dapat meningkatkan kualitas pelayanan bagi wisatawan Tiongkok. “Guide lokal Bali adalah sebagai corong, sebagai duta pariwisata Bali. Tetap harus memegang culture tourism sebagai identitas pariwisata Bali. Jadi, pemandu wisata tidak hanya harus bisa berbahasa, tetapi bisa menyampaikan konten budaya Bali dengan baik,” katanya.

Ketua DPD HPI Bali, I Nyoman Nuarta, menyampaikan apresiasi kepada panitia yang sudah mengerjakan perjanjian yang telah disepakati antara HPI Bali dengan Fakultas Pariwisata Unud terkait peningkatan kompetensi berbahasa Mandarin pemandu wisata di Bali. Dia pun mengakui, kebutuhan pramuwisata untuk wisatawan dari Tiongkok sangat besar.

“Pelatihan ini pilot projyek pertama. Mudah-mudahan ini membawa pengaruh positif bagi teman-teman yang lain agar pada segmen wisatawan Tiongkok ini ada perbaikan perilaku dalam pemanduan,” katanya.

Berita ini juga dapat diakses melalui http://www.unud.ac.id.

(bgn008)22071007

Comments
Loading...