Silaturahmi Bersama FKUB, Kapolres Buleleng Ajak Jaga Solidaritas Umat Beragama
Singaraja, Baliglobalnews
AKBP Andrian Pramudianto, silahturahmi dengan FKUB Kabupaten Buleleng untuk memperkenalkan diri selaku Kapolres Buleleng yang baru.Kapolres mengajak kepada seluruh pemimpin agama untuk tetap menjalin hubungan saling menghargai satu sama lainnya serta menjaga solidaritas antar umat beragama di Kabupaten Buleleng . Kapolres yang serah terima jabatannya dilaksanakan pada Rabu (4/8) juga mengapresiasi terhadap kerukunan umat beragama yang ada di Kabupaten Buleleng dalam satu wadah FKUB yang seluruh pengurusnya terlihat sangat akrab dalam pertemuan dengan Kapolres Buleleng pada di Jalan Udayana Singaraja, Kamis (19/8) mulai pukul 20.00 witaKapolres juga mengharapkan seluruh pengurus dan pimpinan agama untuk berpartisipasi mengajak seluruh umatnya menaati prokes Covid-19 dengan ketat sesuai dengan Surat Edaran Gubernur Bali. Pasalnya, dalam situasi pandemi Covid-19 banyak masyarakat yang terkonfirmasi positif berasal dari klaster kegiatan keagamaan yang menghadirkan banyak masyarakat dan menimbulkan kerumunan.
Kapolres Buleleng juga meminta seluruh pimpinan agama untuk berperan aktif mengajak warga yang terkonfirmasi melaksanakan isoter, karena penanganan di tempat isoter disediakan tim medis. “Selama ini yang terkonfirmasi Covid-19 di tempat isoter hampir semuanya sembuh,” ucapnya.Sementara Ketua PHDI Kabupaten Buleleng, I Gde Made Metera, mengatakan dalam salah satu lontar sastra dresta pada suasana dan kondisi masih adanya wabah segala jenis upacara bisa ditiadakan.
“Kalau wabah itu sudah mereda, upacara bisa dilaksanakan. Itu berarti segala upacara pelaksanaannya ditunda sepanjang masih ada wabah penyakit yang sekarang ini adalah Covid-19,” katanya.Dia mengharapkan kepada pinandita, ida bawati, jro gede dan jro mangku yang biasa dimintai konsultasi oleh warga pada saat akan menyelenggarakan upacara agama disarankan untuk menunda pelaksanaanya. “Kalaupun tidak bisa ditunda agar diselenggarakan yang paling sederhana, nistaning nista yang melibatkan beberapa orang dan sehari sebelum upacara para peserta melaksanakan antigen berbasis PCR,” katanya. (bgn003)21082002