Selama Januari-April 2022, Gangguan Listrik akibat Layang-layang Turun Drastis
Denpasar, Baliglobalnews
PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Bali mencatat kasus gangguan listrik akibat layang-layang menurun drastis pada Januari hingga April 2022.

“Selama 2022 (Januari-April) gangguan listrik 432 kali. Atau terjadi penurunan 20,73 persen, dibandingkan dengan gangguan berulang periode yang sama tahun 2021, sebesar 545 kali,” kata Senior Manager Komunikasi & Umum PLN UID Bali, Krisantus Hendro Setyawan, di Denpasar, pada Rabu (18/5).

Dia mengapresiasi kepedulian masyarakat, karena telah memahami pentingnya keamanan jaringan listrik dengan bermain layang-layang di tempat yang lebih aman.

“Penyebab utama gangguan berulang di tahun sebelumnya adalah akibat layang-layang. Dan tahun ini penyebab utama layang-layang menurun. Ini menandakan intensitas masyarakat bermain layang-layang di sekitar jaringan listrik sudah berkurang,” ucapnya.
Dia menegaskan PLN tidak pernah berhenti mengedukasi masyarakat agar peduli terhadap jaringan listrik PLN dengan menghindari bermain layang-layang di sekitar jaringan PLN. Khususnya yang menggunakan layang-layang berkawat yang dapat menghantarkan listrik.
Dia mengatakan layang-layang berkawat sangat berbahaya, apabila menempel pada jaringan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV. Karena, dapat menyebabkan gangguan hubung singkat atau korsleting yang dapat membahayakan nyawa.
“Korsleting listrik bisa berakibat terganggunya pasokan listrik tak hanya masyarakat termasuk ke fasilitas-fasilitas umum yang penting seperti rumah sakit, kantor-kantor pemerintahan, bandara dan tempat-tempat lainnya yang vital,” terangnya.(bgn008)22051917