Media Informasi Masyarakat

Sekda Alit Wiradana Hadiri Tawur Ngusaba Desa dan Nangluk Merana Desa Adat Intaran

Denpasar, Baliglobalnews

Desa Adat Intaran menggelar karya padudusan agung, tawur, ngusaba desa dan nangluk merana Kota Denpasar di Catus Pata Bale Pesamuan Pura Bale Agung, Desa Adat Intaran, Sanur, pada Rabu (23/11/2022) bertepatan dengan Tilem Sasih Kalima.

Kegiatan yang bertujuan menjaga keseimbangan alam semesta ini turut dihadiri Sekda Kota Denpasar, IB Alit Wiradana bersama Wakil Ketua DPRD Kota Denpasar, I Wayan Mariyana Wandhira, serta pekaseh se-Kota Denpasar.

Rangkaian upacara diawali dengan melasti ke segara, dilanjutkan dengan ngaturang tawur. Diiringi tetabuhan gong dan suara kidung, tampak beragam pengilen dipentaskan. Mulai dari Rejang Dewa, Tari Baris Gede, Tari Rejang Nawa Sanga dan pementasan lainya. Seluruh rangkaian upacara dipuput Ida Pedanda Mas Bluwangan, Griya Delod Pasar, Sanur dan Ida Pedanda Budha Saraswati, Griya Saraswati, Sukawati.

Bendesa Adat Intaran, AA Alit Kencana, mengatakan upacara tersebut merupakan upaya menjaga keseimbangan hubungan antara Tuhan, manusia dan alam semesta. Hal ini lantaran saat ini Bali memasuki sasih kelima, yaitu memasuki musim pancaroba dengan segala penyakit dan hama merajalela yang menyebabkan pertanian gagal panen.

Dalam sejarahnya, kata dia, pada Sasih Kelima dan Kaenem, Ida Ratu Dalem Ped akan melaksanakan perjalanan ke tanah Bali. Dimana, menurut cerita para tetua, perjalanan inilah yang menyababkan terjadinya penyakit, hama dan cuaca yang tidak menentu. Sehingga, dengan pelaksanaan upacara tawur ngusaba desa dan nangluk merana ini diharapkan mampu memberikan laba atau tetadahan guna menciptakan keseimbangan alam semesta beserta isinya. “Dengan upacara ini masyarakat memohon kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa agar terhindarkan dari segala mara bahaya,” katanya.

Dia menyebutkan selain masyarakat Desa Intaran, ngusaba desa dan nangluk merana ini juga diikuti oleh pekaseh subak dan bendega se-Kota Denpasar untuk kemudian tirtanya akan dipercikkan di area lahan pertanian. Tujuannya agar sawah-sawah terhindar dari hama, dan untuk masyarakat dipercikkan di pekarangan rumah sehingga terhindar dari penyakit.

“Tentu harapan kami dengan pelaksanaan upacara tawur ngusaba desa lan nangluk merana ini dapat menjaga keseimbangan alam semesta, serta masyarakat terhindar dari penyakit, termasuk lahan pertanian kembali produktif dengan hasil panen yang baik,” ujarnya.

Sementara Sekda Alit Wiradana mengatakan upacara tersebut merupakan momentum bagi seluruh masyarakat Desa Adat Intaran dan Kota Denpasar untuk selalu eling dan meningkatkan srada bakti kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa. Karya ini juga menjadi sebuah momentum untuk menjaga keharmonisan antara parhyangan, palemahan, dan pawongan sebagai implementasi dari Tri Hita Karana.

“Dengan pelaksanaan karya padudusan agung tawur ngusaba desa lan nangluk merana Kota Denpasar  ini mari kita tingkatkan rasa srada bakti kita sebagai upaya menjaga harmonisasi antara parahyangan, pawongan, dan palemahan sebagai implementasi Tri Hita Karana, serta seluruh masyarakat dan alam semesta beserta isinya terhindar dari penyakit dan marabahaya,” ujarnya. (bgn003)22112414

Comments
Loading...
More info here: https://github.com/Rytr-AI/Rytr-Desktop.