Roadshow ke Tiga Desa, Bupati Tabanan Apresiasi Kebersamaan Masyarakat Saat Nyaksi Uleman Ngaben Massal
Tabanan, Baliglobalnews
Bupati Tabanan, I Komang Gede Sanjaya, nyaksi uleman upacara pitra yadnya yang berlangsung secara roadshow di beberapa desa yaitu Desa Bajera Utara, Desa Adat Galiukir dan Desa Luwus, pada Kamis (13/7/2023).
Yang pertama dikunjungi, yakni ngaben massal Banjar Adat Kebon, Desa Bajera, di Bale Banjar Adat Kebon, Desa Bajera Utara, Selemadeg Tabanan. Sebanyak 21 sawa diaben secara massal, melalui program lima tahunan yang sudah ditetapkan dalam perarem desa. Adapun biaya yang dikeluarkan masing-masing sawa Rp 13 juta dengan total biaya Rp 320 juta. Upacara dipuput oleh Ida Pedanda dari Griya Gede Bajera. Puncak karya pada 15 Juli 2023 mendatang.
Lokasi kedua, uleman upacara ngaben massal di Balai Serba Guna Desa Adat Galiukir, Desa Kebon Padangan, Kecamatan Pupuan. Karya ini merupakan kali ketiga dilakukan sejak tahun 2013 silam dan rutin dilaksanakan lima tahun sekali. Tak hanya diikuti oleh 55 sawa ngaben massal, karya ini juga diikuti oleh upacara manusa yadnya dengan rincian 65 peserta metatah, 79 mesambutan, 1 ngelungah dan 10 ngelangkir. Puncak acara ditetapkan pada 16 Juli 2023 mendatang.
Roadshow berakhir di lokasi ketiga, Bupati Tabanan nyaksi upacara pitra yadnya lan mamukur Banjar Adat Mandul, Desa Luwus, Kecamatan Baturiti di Bale Banjar Desa Mandul. Karya ngaben massal 19 sawa dan 17 peserta ngelungah. Acara ini juga diikuti oleh 19 orang peserta metatah. Karya telah dimulai sejak 30 Juni sampai 22 Juli di mana puncak acaranya pada 15 Juli mendatang.
Bupati Sanjaya menegaskan ini merupakan salah satu langkah yang dilakukan dalam melakukan perubahan ke arah yang lebih baik. “Bupati selaku murdaning jagat, selaku pengayom, selaku guru wisesa, datang di tengah-tengah masyarakat membawa serta rekan-rekan pejabat, sekda dan jajaran, selaku wakil rakyat, ramai-ramai kita kunjungi warga kita, tujuannya apa? Karena ritatkala wenten semeton krama ring Tabanan ngundang Bupati, ngupasaksi yadnya tujuannya adalah untuk memberikan doa restu,” katanya.
Bupati menyebutkan doa merupakan unsur utama yang sangat penting, maka ajakannya kepada para jajaran adalah sebagai salah satu cara melancarkan karya melalui doa dan restu. “Tidak melihat besar kecilnya yadnya, karena yadnya tidak bisa diukur dengan materi, tidak melihat banyaknya manusia yang terlibat, karena menurut sastra, yadnya yang disebut satwika, atau utamaning utama dan becik pisan, ritatkala wenten Tri Upa Saksi di Karya tersebut,” tandasnya. (bgn003)23061305