Pupar Unud Gelar FGD Wisata kebugaran
Denpasar, Baliglobalnews
Pusat Unggulan Pariwisata (Pupar) Unud bersama Usadha Puri Damai, menggelar focus group discussion (FGD) bertajuk “Development of Spa & Wellness Tourism in Bali” di Kampus Sudirman Denpasar, pada Sabtu (11/ 11/2023).
Ketua Pupar Unud, Agung Suryawan Wiranatha, mengatakan FGD tersebut diikuti 25 peserta orang terdiri dari pelaku, akademisi dan manajemen hotel. “Kegiatan ini kerja sama Unud dengan Universite Bretagne Sud, Prancis, melalui skim dana hibah penelitian luar negeri atau Uniserf (Udayana University International Senior Researcher Fellowship),” katanya.
Dia menjelaskan Uniserf ini kerja sama peneliti Pupar Unud I Gusti Ayu Oka Suryawardani dan Guru Besar Universite Bretagne Sud, Prancis Christine. Dia menyebutkan Uniserf dengan tema wellness tourism ini ditujukan untuk meningkatkan diversifikasi dan kualitas daya tarik wisata di Bali sehingga pariwisata Bali dapat memberikan pengalaman yang lebih baik dan berkesan bagi wisatawan.
FGD yang dipandu peneliti pariwisata Irma Rahyuda, dihadiri pula Spa Director The Westin Resort Nusa NLP Sushantini; Guru Besar Unud I Made Agus Gelgel Wirasuta, pemilik Puri Bagus Jati Health & Wellbeing Retreat), Rahma Susanti (Jumeirah Hotel), Yunan Sumiati & Yvonne Angraini (Fivelements Retreat Bali), Yanti Rosita Spa (Director The St. Regis Hotel), Ni Kadek Eka Citrawati dan Mamik (Bali Alus), Ranti (PT Jagat Makmur); Putu Ekayani (Balai Besar POM Denpasar), Ngakan Triariawan (Dispar Badung), Ida Ayu Candrawati (Dispar Bali), Agung sri Gayatri dan Ni Putu Aris C. (Dispar Gianyar) serta sejumlah peneliti PUPAR Unud.
Penyelenggara jasa wellness tourism, Ida Ayu Rusmini dari Usadha Puri Damai, mengatakan wisata kebugaran menjadi jenis wisata yang sangat potensial dikembangkan untuk meningkatkan loyalitas wisatawan berkunjung ke Bali. Kearifan lokal Bali seperti pewacakan, mandi kembang hingga minum loloh menjadi kekuatan wellness tourism di Bali sehingga banyak usaha spa yang memiliki pelanggan setia baik dari kalangan rakyat jelata hingga public figure.
Dia menyampaikan public figure yang menjadi pelanggan paket wellness tourism yang ditawarkan Usadha Puri Damai mulai dari perdana Menteri negara sahabat hingga actor film Hollywood. “Mereka sangat menikmati kegiatan pewacakan, atau melukat di pantai dan mereka mengakui dirinya menjadi lebig tenang,” ujarnya.
Wellness tourism yang ditawarkan Usadha Puri Damai berdurasi sekitar 10 hari, seluruh wisatawan yang berkenan mengikutinya akan disambut dan ditreatment dengan sistem pengobatan tradisional Bali dan juga dipadukan dengan kegiatan meditasi dan yoga. Wisatawan, lanjut Ida Ayu Rusmini, akan diobservasi melalui penerawangan/pewacakan menggunakan intuisi, dan selanjutnya diobati dengan menarik kekuatan yang ada dialam (bhuana agung) ke tubuh manusia (bhuana alit). “98% wisatawan merasakan kepuasan pengalaman mengikuti upacara pemebersihan diri dan jiwa ala Bali yang kami tawarkan. Inilah kekuatan utama wellness tourism di Bali,” katanya.
Sementara Putu Ekayani dari Balai Besar POM Denpasar mengingatkan pengelola spa harus mengurus perizinan untuk pemanfaatan dan distribusi produk spa sebagai upaya perlindungan konsumen dan peningkatan nilai tambah produknya.
“Jangan khawatir BBPOM memiliki program khusus yakni keringanan fasilitas dalam proses pengajuan izin seperti potongan harga untuk uji laboratorium,” katanya.
Dia mendukung pengembangan dan pemanfaatan produk lokal dalam meningkatkan kualitas wellness tourism di Bali.
Berita ini juga dapat diakses melalui http://www.unud.ac.id. (bgn008)23111608