PSN Korda Kabupaten Badung Gelar Sarasehan Banten Galungan dan Kuningan
Badung, Baliglobalnews
Dalam rangka menyambut Hari Raya Galungan dan Kuningan, Pinandita Sanggraha Nusantara (PSN) Korda Kabupaten Badung menggelar sarasehan Pemaknaan Banten Galungan dan Kuningan, bertempat di Ruang Pertemuan PHDI Kabupaten Badung, Sabtu (10/4). Serasehan dibuka Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung, I Gede Eka Sudarwitha.
Kadis Kebudayaan I Gede Eka Sudarwitha menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada panitia pelaksana yang dalam hal ini dilaksanakan oleh PSN Korda Kabupaten Badung karena sarasehan ini sangat bermakna dalam upaya untuk meningkatkan pemahaman terhadap makna Hari Raya Galungan dan Kuningan dari sisi tatwa, sastra dan pelaksanaan lainnya. Untuk sementara ini terbiasa dengan pelaksanaan dresta adat, namun kedepan pihaknya mengajak untuk bersama- sama meningkatkan kearah tatwa pemahaman dengan sastra agama.
”Dresta itu baik, adat budaya kita beda tetapi jika dibarengi dengan pemahaman esensi, inti sari dan makna dari pelaksanaan hari raya, upacara dan upakara dari pelaksanaan Hari Raya Galungan ini tentu lebih dapat meningkatkan pemahaman kita serta rasa Sradha dan Bhakti terhadap Ida Sang Hyang Widi Wasa dan Tuhan Yang Maha Esa,” ujarnya.
Ketua PSN Korda Kabupaten Badung, I Nyoman Sukendra, melaporkan sarasehan ini mengambil tema ”Makna Banten Galungan dan Kuningan, Ista Dewata, Puja Mantra, Puja Saa, Puja Sonteng”, yang diikuti pinandita/pemangku se-Badung berjumlah 43 orang. “Dipilihnya makna banten Galungan dan Kuningan sebagai prioritas pertama mengingat Umat Hindu dalam waktu dekat akan menyambut Hari Raya Galungan dan Kuningan,” ujarnya seraya menambahkan hal ini juga dalam rangka memperkuat kualitas SDM kepemangkuan yang memerlukan penyamaan pandangan, gerak langkah antara lain dalam pemaknaan banten, tujuan dan fungsi banten demikian juga dalam melaksanakan upacara.
Pada era milenial ini, kata dia, tidak bisa dihindari pinandita/ pemangku harus teleb meningkatkan pemahaman dan pengamalan tri kerangka agama yaitu tatwa, susila dan upakara/upacara (ritual). ”Ketiga bagian itu harus dikuasai dan dijalankan dengan seimbang sehingga keharmonisan sebagai tindakan beragama bisa dicapai,” terangnya.
Terkait dengan fungsi dan tujuan PSN, menurut dia, untuk meningkatkan kualitas pengabdian, kualitas sradha dan bhakti para pemangku/pinandita, sehingga dapat melayani masyarakat Umat Hindu dalam hal kerohanian baik dalam pelaksanaan upacara, upakara yadnya dan pembinaan keumatan secara profesional. (bgn003)21041205