Media Informasi Masyarakat

Pertamina Dukung Uma Palak Festival 2025

Denpasar, Baliglobalnews

Pertamina Patra Niaga Aviation Fuel Terminal Ngurah Rai, Bali, mendukung kelompok petani subak perkotaan menggelar acara Uma Palak Festival 2025 di Peguyangan, Denpasar. Kegiatan ini, juga dalam rangka memperingati Hari Tani Nasional.

Aviation Fuel Terminal Manager Ngurah Rai I Komang Susila Gosa mengatakan di tengah ancaman alih fungsi lahan yang menggerus subak di Bali, Pertamina hadir sebagai mitra bagi petani lokal. “Kegiatan Uma Palak Festival ini menjadi komitmen kita membantu petani, dalam menjaga kedaulatan pangan. Mengingat, petani menghadapi persoalan besar seperti krisis iklim, alih fungsi lahan hingga isu tata niaga yang tidak mensejahterakan petani,” kata Susila di Denpasar pada Rabu (24/8/2025).

Dia yakin dengan kehadiran Pertamina yang berkolaborasi dengan kelompok petani itu dapat mempertahankan pertanian dengan inovasi modern. Kegiatan Uma Palak Festival 2025 berlangsung di Ekowisata Uma Palak Lestari, Subak Sembung, Kelurahan Peguyangan.

Sementara Kepala Seksi Kesejahteraan Kelurahan Peguyangan Ni Luh Putu Siptiari Astiti mengapresiasi Pertamina yang turut mendukung petani dalam kegiatan Uma Palak Festival 2025. “Berkat dukungan ini, Subak Sembung tidak hanya bertahan di sektor pertanian, tetapi juga berkembang dalam bidang pariwisata,” ujarnya.

Sementara Area Manager Communication, Relations & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Ahad Rahedi menyampaikan bahwa Pertamina akan terus mendukung kegiatan berkelanjutan yang bermanfaat bagi masyarakat. “Melalui Uma Palak Festival, kami berharap petani subak semakin percaya diri untuk menjaga lahannya sekaligus mengembangkan potensi ekonomi kreatif dan ekowisata yang berkelanjutan. Kolaborasi ini menjadi bagian dari upaya kami dalam mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), khususnya terkait ketahanan pangan, lingkungan, dan pemberdayaan komunitas,” kata Ahad.

Melalui pendekatan berbasis komunitas, kata dia, Uma Palak Festival menjadi bukti bahwa pelestarian subak tidak hanya bergantung pada regulasi, tetapi juga pada kolaborasi antara masyarakat, pemerintah, dan sektor swasta.

Berdasarkan data Dinas Pertanian Kota Denpasar, sepanjang tahun 2023 hingga 2024 terjadi penyusutan lahan pertanian hingga 100 hektare akibat alih fungsi lahan. Saat ini, lahan baku pertanian yang tersisa di Denpasar hanya sekitar 2.000 hektare dan dari jumlah tersebut, 1.000 hektare telah ditetapkan sebagai lahan pertanian abadi melalui Peraturan Daerah, yang tidak dapat diubah peruntukannya.

Secara lebih luas, Bali kehilangan sekitar 750 hektare sawah setiap tahun, dimana Kabupaten Tabanan sebagai wilayah dampak terbesar yaitu 2.676 hektare dalam satu dekade, diikuti Gianyar 1.276 hektare, Badung 1.099 hektare, dan Denpasar 784 hektare.

Alih fungsi ini sebagian besar terjadi karena tekanan pembangunan dan ekspansi sektor pariwisata. Pertamina Patra Niaga, melalui Aviation Fuel Terminal Ngurah Rai, telah mendampingi kelompok tani Subak Sembung dalam penguatan kapasitas dan pengembangan ekowisata berbasis komunitas. Dukungan tersebut berpuncak pada penyerahan bantuan mesin giling gabah kepada Pekaseh Subak Sembung, yang menjadi simbol kado bagi petani di Hari Tani Nasional. (bgn008)25092503

Comments
Loading...